Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perempuan naik motor (pexels.com/Stephen Leonardi)
ilustrasi perempuan naik motor (pexels.com/Stephen Leonardi)

Intinya sih...

  • Jaga kecepatan rendah dan stabil saat melintas di jalan berbatu

  • Hindari pengereman mendadak dan gunakan rem belakang

  • Perhatikan posisi tubuh dan pandangan ke depan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bagi pengendara motor matik, melewati jalan berbatu atau makadam sering kali menjadi tantangan tersendiri. Getaran yang kuat, permukaan licin, dan batu-batu kecil bisa membuat motor sulit dikendalikan. Tidak sedikit yang merasa motor matik kurang cocok di medan seperti ini karena ban kecil dan sistem CVT yang sensitif terhadap debu serta benturan. Padahal, dengan teknik yang tepat, motor matik tetap bisa diajak melintas di jalan berbatu dengan aman dan tanpa merusak komponen pentingnya.

Hal utama yang perlu diingat adalah bahwa motor matik didesain untuk kenyamanan di jalan perkotaan, bukan medan ekstrem. Namun, bukan berarti motor ini tidak bisa diajak “petualangan ringan”. Kuncinya ada pada keseimbangan, cara membuka gas, dan penguasaan terhadap arah motor. Dengan memahami karakter CVT dan gaya berkendara yang benar, kamu tetap bisa melintasi jalan berbatu tanpa membuat mesin dan suspensi bekerja terlalu keras.

1. Jaga kecepatan rendah dan stabil

Speedometer Yamaha Aerox Alpha TURBO (yamaha-motor.co.id)

Saat melintas di jalan berbatu, kecepatan menjadi faktor utama yang harus dikendalikan. Jangan tergoda untuk menambah gas secara tiba-tiba karena roda kecil pada motor matik mudah kehilangan traksi. Kecepatan yang stabil membantu menjaga keseimbangan dan memberi waktu bagi suspensi menyerap benturan.

Gunakan gas secara halus agar CVT tidak bekerja terlalu berat. Jika permukaan batu besar dan tidak rata, berdiri sedikit di atas jok dengan lutut sedikit menekuk bisa membantu tubuh menyerap guncangan dan menjaga motor tetap stabil.

2. Hindari pengereman mendadak dan gunakan rem belakang

ilustrasi rem motor (pexels.com/Ekaterina Belinskaya)

Banyak pengendara refleks menarik rem depan ketika roda mulai tergelincir. Padahal, di jalan berbatu, pengereman mendadak justru bisa membuat roda depan terkunci dan motor kehilangan keseimbangan. Gunakan rem belakang secara lembut untuk mengatur laju tanpa menghentikan motor secara tiba-tiba. Jika perlu mengurangi kecepatan di tanjakan atau turunan, kendalikan gas dan rem belakang secara bersamaan agar CVT tidak terus-terusan bekerja dalam beban tinggi. Teknik ini juga membantu menghindari panas berlebih pada sistem transmisi.

3. Perhatikan posisi tubuh dan pandangan ke depan

ilustrasi safety riding naik motor listrik (Dok. IDN Times)

Keseimbangan tubuh sangat menentukan saat melintasi medan tidak rata. Condongkan tubuh sedikit ke depan ketika menanjak, dan ke belakang ketika menurun agar beban motor tetap terdistribusi merata. Jangan terpaku pada batu di depan ban; arahkan pandangan sekitar tiga hingga lima meter ke depan untuk membaca jalur terbaik. Hindari jalur dengan batu tajam atau cekungan dalam yang bisa menggesek bagian bawah CVT atau knalpot. Selain itu, pastikan tekanan angin ban tidak terlalu keras agar ban bisa lebih lentur dan menyesuaikan kontur jalan.

Melewati jalan berbatu memang bukan habitat alami motor matik, tetapi dengan keterampilan dan kehati-hatian, kamu tetap bisa melakukannya dengan aman. Ingat, kunci utamanya ada pada kecepatan yang stabil, keseimbangan tubuh, serta gas dan rem yang dikontrol dengan lembut. Jika sering melewati jalur seperti ini, lakukan servis CVT secara rutin agar debu dan pasir tidak menumpuk di dalamnya. Dengan begitu, performa motor tetap prima dan perjalanan pun terasa lebih menyenangkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team