Waspada Risiko Cedera Lutut Akibat Sering Menahan Motor Saat Macet

- Tekanan berlebih pada sendi lututSaat berhenti di kemacetan, lutut menopang beban motor yang bisa menyebabkan kelelahan otot dan meningkatkan risiko osteoarthritis.
- Posisi kaki yang tidak ideal saat berhentiMenahan motor dengan satu kaki saja dapat menyebabkan ketidakseimbangan otot dan iritasi pada ligamen, terutama jika kondisi jalan tidak rata.
- Cara mengurangi risiko cedera saat menahan motorMenahan motor dengan kedua kaki, memilih motor sesuai kemampuan fisik, atur ketinggian jok, dan melakukan peregangan sederhana untuk paha, betis, dan lutut sebelum berkendara.
Kemacetan membuat banyak pengendara motor harus sering berhenti dan menahan motor agar tetap seimbang. Aktivitas sederhana ini sering dianggap sepele, tetapi jika dilakukan berulang setiap hari, beban yang ditopang lutut bisa memicu masalah kesehatan yang cukup serius. Apalagi jika motornya berbobot berat, kondisi jalan tidak rata, atau pengendara membawa barang tambahan.
Banyak orang tidak menyadari bahwa lutut bekerja keras setiap kali menahan motor saat berhenti. Sendi lutut harus menopang beban tubuh sekaligus berat motor, menyebabkan tekanan ekstra pada ligamen, otot, dan tulang rawan. Jika kebiasaan ini berlangsung terus-menerus, potensi cedera bisa meningkat tanpa disadari.
1. Tekanan berlebih pada sendi lutut

Saat kamu berhenti di kemacetan, lutut otomatis menjadi penopang utama untuk menjaga motor tetap stabil. Berat motor—yang rata-rata mencapai 100–130 kg, secara tidak langsung memberikan beban tambahan pada sendi lutut ketika kamu menahan keseimbangan.
Tekanan berlebih ini dapat menyebabkan kelelahan pada otot paha dan betis, serta mempercepat ausnya tulang rawan lutut. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa memicu nyeri lutut, peradangan, dan meningkatkan risiko osteoarthritis lebih cepat dibanding aktivitas normal lainnya.
2. Posisi kaki yang tidak ideal saat berhenti

Kebiasaan menahan motor dengan satu kaki saja juga termasuk penyebab utama cedera lutut. Posisi tubuh yang tidak simetris membuat beban hanya bertumpu pada satu sisi, sehingga lutut kanan atau kiri bekerja lebih keras. Ketika dilakukan berulang setiap hari, posisi ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan otot, kram, hingga iritasi pada ligamen. Selain itu, kondisi jalan yang miring atau berlubang membuat beban semakin tidak stabil, sehingga lutut harus menahan tekanan mendadak yang dapat menimbulkan cedera mikro.
3. Cara mengurangi risiko cedera saat menahan motor
Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk melindungi lutut dari cedera. Pertama, biasakan menahan motor dengan kedua kaki menapak jika memungkinkan, terutama saat berhenti lama. Hal ini membantu membagi beban secara merata. Kedua, pilih motor dengan bobot yang sesuai kemampuan fisikmu, karena semakin berat motor, semakin besar tekanan pada lutut.
Ketiga, atur ketinggian jok agar kaki bisa menapak dengan nyaman—jok yang terlalu tinggi membuat kamu lebih sulit menahan motor saat berhenti. Terakhir, lakukan peregangan sederhana untuk paha, betis, dan lutut sebelum berkendara agar otot lebih siap menahan beban.
Menahan motor di kemacetan memang tidak bisa dihindari, tetapi memahami risiko dan menerapkan kebiasaan yang lebih aman dapat membantu menjaga lutut tetap sehat. Dengan langkah pencegahan yang tepat, kamu bisa mengurangi potensi cedera sekaligus membuat aktivitas berkendara tetap nyaman setiap hari.


















