10 Orang Terkaya di Indonesia 2022, Total Hartanya Tembus Rp1.500 T!

Robert Budi Hartono masih bertahan menjadi orang terkaya nomor 1 di Indonesia.

Total kekayaannya menurut Forbes mencapai Rp357,52 triliun. Adapun kekayaan Hartono bersaudara berasal dari perusahaan rokok raksasa di Indonesia, yakni Djarum. Keduanya juga merupakan pemegang saham terbesar di Bank Central Asia (BCA).

Keluarga Hartono juga merupakan pemilik merek produk elektronik Polytron, dan juga sudah mengepakkan sayap di industri digital melalui investasi di Blibli.com.

Michael Bambang Hartono adalah kakak dari Robert Budi Hartono. Berdasarkan daftar Forbes Real-Time Billionaires, kekayaan Micahel mencapai Rp343,76 triliun.

Harta kekayaan Michael juga berasal dari Djarum, investasi di BCA, pemilik Polytron, dan juga memiliki saham di startup gim Razer.

Low Tuck Kwong atau yang kerap dijuluki raja batu bara adalah pria kelahiran Singapura. Low memiliki perusahaan tambang batu bara di Indonesia, yakni Bayan Resources. Low juga memiliki

Selain itu, kekayaannya juga berasal dari perusahaan energi baru dan terbarukan (EBT) di Singapura, yakni Metis Energy yang sebelumnya bernama Manhattan Resources. Low juga tercatat memiliki posisi penting di The Farrer Park Company, Samindo Resources, dan Voksel Electric.

Harta kekayaannya tercatat mencapai Rp289,8 triliun. Dia tercatat sebagai orang terkaya ke-74 di dunia.

Pengusaha berdarah India itu tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp120,27 triliun.

Kekayaannya berasal dari perusahaan petrokimia, yakni Indorama. Perusahaan tersebut memiliki banyak anak perusahaan yang bergerak di bidang tekstil, pupuk, petrokimia, dan sebagainya.

Indorama beroperasi di Indonesia, Malaysia, India, Nigeria, Uzbekistan, Senegal, dan Brasil.

Orang terkaya di Indonesia kelima ini adalah pria kelahiran Jakarta, namun darah minang atau Sumatra Barat mengalir dalam dirinya dari sang ayah, yakni Abdul Gafar Tanjung.

Chairul Tanjung atau yang kerap disapa 'Pak CT' tercatat memiliki kekayaan Rp78,7 triliun. Kekayaannya itu berasal dari perusahaannya, CT Corp yang bergerak di berbagai bidang, seperti media (Trans TV, Trans 7, detikcom, CNN Indonesia, CNBC Indonesia, dan sebagainya), perbankan (Bank Mega dan Allo Bank), dan juga dari sektor ritel yakni Trans Retail.

Prajogo Pangestu tercatat memiliki kekayaan Rp77,12 triliun. Kekayaannya terutama berasal dari industri petrokimia.

Namun, perusahaan yang dimilikinya, yakni Barito Pacific bergerak di berbagai bidang. Misalnya seperti Chandra Asri yang bergerak di industri petrokimia, Star Energy Geothermal. Ini merupakan produsen penghasil energi panas bumi terbesar di Indonesia.

Adapula Griya Idola yakni perusahaan yang mengembangkan dan mengelola ruang perkantoran dan penggunaan lahan yang diperlukan oleh Barito Pacific, serta PT Indo Raya Tenaga sebagai produsen tenaga listrik mandiri.

Djoko Susanto atau yang dikenal sebagai 'Bos Alfamart' memiliki kekayaan Rp66,33 triliun. Djoko adalah pendiri Alfamart, mini market yang memiliki lebih dari 19 ribu cabang di Indonesia, dan lebih dari 1.200 cabang di Filipina.

Pada Juni 2022 lalu, perusahaannya membeli saham Bank Aladin Syariah senilai 30 juta dolar AS atau sekitar Rp460 miliar.

Tahir dan keluarga merupakan orang terkaya ke-8 di Indonesia, atau peringkat ke-70 di dunia dengan kekayaan sebesar Rp64,79 triliun.

Tahir adalah pendiri Mayapada Group yang bergerak di bidang medis, perbankan, dan juga real estat. Tahir menikah dengan Rosy Riady, anak dari Mochtar Riady, pendiri Lippo Group.

Theodore Rachmat atau TP Rachmat memiliki kekayaan sebesar Rp52,44 triliun. Dia adalah mantan CEO Astra International. TP Rachmat atau yang kerap disapa Teddy juga pendiri grup Triputra yang bergerak di bidang agribisnis, manufaktur, dan juga pertambangan.

Teddy yang kini berusia 78 tahun juga tercatat sebagai pemegang saham minoritas di Adaro Energy, dan juga menduduki posisi sebagai Wakil Presiden Komisaris.

Wijono dan Hermanto Tanoko adalah kakak-beradik yang memiliki kekayaan Rp50,9 triliun. Keduanya adalah pengendali Avia Avian, perusahaan cat terbesar kedua di Indonesia. Avia Avian didirikan oleh sang ayah, Soetikno Tanoko pada 1978. Hermanto Tanoko kini menjabat sebagai Komisaris Utama Avia Avian.

Avia Avian juga memiliki anak usaha yakni PT Tirtakencana Tatawarna yang bergerak dalam bidang penjualan dan distribusi bahan Architectural Solutions dan Trading Goods melalui jalur perdagangan baik tradisional maupun modern di seluruh Indonesia.