Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifili Hasan, mengakui implementasi program unggulan Makan Bergizi Gratis (MBG) masih belum sempurna. Ia pun meminta publik tidak buru-buru memberikan penilaian terhadap program tersebut. Sebab, program tersebut belum genap berjalan selama satu bulan.
"Gimana pelaksanaannya? Lho, ini kan baru berjalan kurang dari sebulan. Ada yang (pelaksanaannya) sudah bagus, ada yang belum. Ada yang sudah lancar ada yang belum. Setiap saat kan akan kita evaluasi," ujar Zulkifli ketika berbicara di program Semangat Awal Tahun by IDN Times di kantor IDN, Jakarta Selatan dan dikutip dari YouTube pada Jumat (31/1/2025).
Ia pun mengaku maklum dengan respons yang disampaikan oleh sejumlah murid di sekolah yang mengatakan lidahnya tidak cocok dengan menu yang disajikan di MBG. Sebaliknya, ada pula anak-anak yang mengaku cocok dengan menu MBG sehingga makanan tersebut dibawa pulang.
"Ada juga yang bilang saya gak tega makan. Ini saya bawa untuk ibu saya saja, karena (menu) di makanan ini kan ahli gizi yang menghitung. Anak-anak belum tentu (suka)," tutur pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Ia mengatakan, sejumlah murid biasanya memilih menu makanan fast food dan biasa dikonsumsi seperti ayam nugget. Sementara, dalam pandangan ahli gizi, alih-alih memberikan ayam nugget di dalam menu MBG, mereka menyediakan ayam dan telur sebagai sumber protein.