Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Startup Teknologi Jerman Pertimbangkan Pindah Negara Karena Krisis

ilustrasi bendera Jerman (unsplash.com/Mark König)
ilustrasi bendera Jerman (unsplash.com/Mark König)
Intinya sih...
  • 26 persen startup teknologi mempertimbangkan pindah negara.
  • Sikap investor yang selektif berdampak pada keputusan strategis startup.
  • Tantangan modal ventura mendorong startup untuk berpikir global.

Jakarta, IDN Times - Hasil survei dari asosiasi bisnis digital Bitkom mengungkapkan bahwa seperempat startup teknologi di Jerman mempertimbangkan untuk meninggalkan negara tersebut. Laporan ini dirilis di tengah kondisi perlambatan ekonomi yang sedang melanda Jerman.

Survei tersebut diterbitkan oleh Bitkom pada Selasa (22/7/2025). Hasil survei memperlihatkan kekhawatiran para pelaku usaha rintisan terhadap peluang mendapatkan investasi di masa depan.

1. 26 persen startup teknologi ragu bertahan di Jerman

Ilustrasi perusahaan (freepik.com/evening_tao)
Ilustrasi perusahaan (freepik.com/evening_tao)

Bitkom merilis hasil survei yang diikuti oleh 152 startup teknologi di Jerman. Dalam survei itu, 26 persen responden menyatakan tengah mempertimbangkan opsi untuk pindah ke luar negeri karena minimnya akses terhadap modal ventura dalam negeri. Hanya 23 persen startup yang meyakini bahwa modal ventura di Jerman sudah cukup.

Bitkom mengungkapkan bahwa situasi ekonomi Jerman yang melambat menyebabkan peluang untuk mengakses pendanaan menjadi makin sempit.

“Sebagian besar investor memperlihatkan sikap lebih hati-hati di tengah ekonomi yang tidak pasti,” menurut pernyataan Bitkom, dilansir Economic Times.

2. Sikap investor berdampak pada keputusan strategis startup

Ilustrasi investor (freepik.com/pch.vector)
Ilustrasi investor (freepik.com/pch.vector)

Bitkom juga mengungkap bahwa 81 persen startup yang disurvei menyatakan para investor kini jauh lebih selektif dalam menyalurkan dana. Ketidakpastian perekonomian menjadi alasan utama investor bersikap hati-hati, sehingga peluang startup untuk memperoleh pendanaan berkurang signifikan.

“Investor lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan pendanaan, dan hal ini memengaruhi rencana ekspansi startup,” menurut laporan resmi Bitkom, dilansir The Star.

Startup teknologi, menurut hasil survei, umumnya membutuhkan tambahan modal sekitar 2,5 juta euro (Rp47,7 miliar) per tahun untuk terus berkembang.

3. Tantangan modal ventura dorong startup berpikir global

Data survei menunjukkan hanya sekitar 23 persen startup teknologi percaya pasokan modal ventura di Jerman sudah mencukupi untuk mendukung pertumbuhan bisnis mereka. Sisanya menilai harus mencari peluang di luar negeri agar bisa mendapat akses pendanaan.

“Tidak adanya modal ventura yang cukup di pasar domestik membuat banyak perusahaan mengkaji relokasi”, menurut laporan Bitkom.

Mayoritas startup tetap memiliki keyakinan mampu mencapai target pendanaan, namun mereka terbuka terhadap kemungkinan ekspansi ke negara lain.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us