3 Fitur WhatsApp Business yang Bisa Bikin UMKM Naik Kelas

28 Jun 2023, 06:01 WIB

Logo WhatsApp (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - Keberadaan pesan bisnis terutama bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) saat ini semakin penting. Hal itu didasari bahwa masyarakat atau calon pembeli lebih suka mengirim pesan kepada sebuah bisnis ketimbang mengirimkan email.

Data Small Businesses and Their Usage of Digital Tools in Indonesia by ISPOs menunjukkan, 7 dari 10 orang di Indonesia lebih memilih mengirim pesan kepada sebuah bisnis daripada mengirim email.

"Usaha kecil di Indonesia telah menjadi pelopor dalam mengadopsi alat digital untuk membawa bisnis mereka secara online dengan sukses. 2 dari 3 UKM di Indonesia mengatakan bahwa WhatsApp membantu bisnis mereka meningkatkan akses ke pelanggan baru dan menambah kepuasan pelanggan," kata Country Director Meta Indonesia, Pieter Lydian di Jakarta, Selasa (27/6/2023).

Pesan bisnis melalui aplikasi WhatsApp Business pun kemudian menjadi satu alat bagi para pelaku UMKM mempromosikan bisnisnya.

Nah berikut ini beberapa fitur di aplikasi WhatsApp Business yang bisa kamu gunakan untuk mendapatkan cuan dari bisnis UMKM-mu.

1. Katalog

Peluncuran fitur Catalog pada WhatsApp Business. (IDN Times/Shemi)

Fitur pertama di aplikasi WhatsApp Business yang bisa dimanfaatkan pelaku UMKM adalah Katalog.

Untuk mengaktifkan fitur Katalog, kamu bisa pilih Business Settings lalu pilih Katalog. Lalu, pilih add product or service. Pilihlah add image dan beri nama produk kamu serta harganya.

Kamu juga bisa menambahkan keterangan lain dengan mengklik more field. Lalu, isi deskripsi produk, tautan ke website atau media sosial, serta kode produk atau jasa.

"Dari sisi penjual, pengusaha sebaiknya mengisi deskripsi usahnya apa, toko buka sampai jam berapa, dan isi katalog lalu bagikan. Foto produk yang bagus buat diletakkan di katalog," kata Pieter.

2. Iklan langsung di WhatsApp

Fitur pembuatan End-to-end untuk CTWA dari Aplikasi WhatsApp Business. (dok. Meta Indonesia)

Meta pun kemudian meluncurkan dua fitur baru yang bisa membuat UMKM naik kelas. Fitur baru pertama yang diluncurkan Meta adalah pemasangan iklan langsung di aplikasi WhatsApp Business.

Pieter mengatakan, dengan fitur tersebut maka 200 juta pengguna aplikasi WhatsApp Business membuat, membeli, dan menayangkan iklan Facebook atau Instagram secara langsung di dalam aplikasi WhatsApp Business.

"Artinya, Anda tidak perlu memiliki akun Facebook, yang dibutuhkan bisnis untuk memulai hanyalah alamat email dan bentuk pembayaran," ucap dia.

Ketika seseorang mengklik iklan, iklan tersebut akan membuka chat di WhatsApp sehingga mereka dapat mengajukan pertanyaan, menelusuri produk, dan melakukan pembelian.

"Iklan ini merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mendorong calon pelanggan mengirim pesan kepada mereka di WhatsApp dan cara ini akan membuka peluang baru bagi bisnis kecil yang hanya menggunakan WhatsApp dan membutuhkan cara yang lebih sederhana untuk mulai beriklan," tutur Pieter.

3. Pesan berbayar

Fitur personalisasi pesan dari Aplikasi WhatsApp Business (dok. Meta Indonesia)

Fitur baru kedua yang diluncurkan Meta untuk aplikasi WhatsApp Business adalah pesan berbayar. Layanan pesan berbayar ini akan memungkinkan pelaku UMKM memiliki opsi untuk mengirim pesan yang dipersonalisasi kepada pelanggan mereka.

Pesan tersebut bisa seperti pengingat janji temu, ucapan selamat ulang tahun, atau bahkan informasi tentang diskon musim liburan. Pesan dikirimkan dengan cara yang lebih cepat dan efisien.

Fitur ini dibuat Meta lantaran ingin membantu UMKM menemukan pelanggan baru dan membuatnya bisa terhubung dengan pelanggan tersebut dengan cepat dan mudah dalam skala besar.

"Daripada harus mengirimkan pesan yang sama secara manual ke beberapa pelanggan, fitur baru ini akan memberikan kemampuan kepada bisnis untuk mengirimkan pesan pribadi berisi nama pelanggan dan tombol ajakan bertindak yang dapat disesuaikan ke daftar pelanggan tertentu seperti mereka yang memiliki label khusus, misalnya, 'pelanggan VIP' atau 'pelanggan baru', menjadwalkan hari dan waktu pengiriman pesan, dan kemudian melihat efektivitasnya," tutur Pieter.