3 Konsep Free Angkasa Pura II, Bandara Nyaman Kayak Rumah

19 Feb 2019, 07:01 WIB

Dok. Angkasa Pura II

Jakarta, IDN Times – Pelayanan di bandara terus ditingkatkan, tidak terkecuali bandara yang berada I bawah naungan PT Angkasa Pura II. Bagi Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, kepuasan pelanggan adalah kepuasannya tersendiri.

“Saya rasa kepuasan pengelola bandara itu pada saat kita melihat pelanggan itu atau pengguna jasa bandara itu senang, dia merasakan sesuatu yang mendapatkan manfaat akibatnya di bandara,” kata Awaluddin kepada IDN Times dalam program Suara Millennials.

Agar orang tertarik, suka, dan nyaman ketika berada di bandara, Angkasa Pura II mengembangkan 3 konsep free. Apa saja sih?

1. Bandara tuh harus hassle free alias bebas repot

Dok. Angkasa Pura II

Pernah gak sih kamu ke bandara malah jadi repot? Misal, kamu sudah melakukan web atau mobile check-in, tapi masih harus antri lagi, cari tempat nge-print dan lainnya. Wah jangan sampai begitu deh.

“Jadi bandara itu harus menjadi tempat yang bebas repot, jangan gara-gara ke bandara kerepotan orang jadi bertambah. Jadi sebelumnya dia ingin ‘Harusnya saya nyaman di bandara jangan saya ditambahkan dengan berbagai hal-hal yang kemudian saya tambah repot’,” kata Awaluddin.

2. Worry free biar gak stres di bandara

Unsplash.com/Tim Gouw

Free kedua yang dikembangkan Angkasa Pura II adalah worry free. Di sini, kata Awaluddin, bandara itu harus rapi. Misal, ketika datang tidak macet atau tempat parkir yang sulit diakses, terlebih kalau kamu lagi buru-buru.

“Belum Lagi 'Waduh waktu saya mepet'. Dan kadang- kadang tipikal masyarakat kita datang itu aja ada aturan di bandara itu kan untuk domestik paling lambat mereka sudah harus ada 1 jam, kalau internasional 2 jam. Orang menjadi bisa naik emosinya orang juga bisa stres.

Terlebih kalau kamu membawa keluarga yang ingin ke toilet atau makan.

“Nah ini harus dibuat lebih nyaman, jangan kemudian stres itu ditambah, tadi dari mulai datang parkir harus mudah kemudian dia harus masuk dalam tidak menambah dia stres,” tambah Awaluddin.

3. Bandara harus bebas dari kebingungan

Dok. Angkasa Pura II

Yang ketiga, di bandara harus confuse free, bebas dari kebingungan. Karena bandara rata-rata itu besar dan orang kan tidak semua familiar dengan situasi di bandara.

“Rata-rata orang Indonesia paling banyak kalau hasil survei nya itu, satu sampai dua kali ke bandara. Jangan diasumsikan semua orang mengerti tentang bandara sehingga signage, informasi dan kelengkapan berbagai hal-hal yang membuat mereka tidak dibingungkan dengan situasi penunjuk arah atau apa harus ada,” jelas Awaluddin.

4. Biar bandara serasa rumah sendiri

Pexels/ELEVATE

Awaluddin mengungkapkan, dengan konsep 3 free tersebut ia ingin agar pengunjung serasa berada di rumah sendiri ketika menginjakkan kaki di bandara.

“Orang yang senang, orang yang suka, orang yang menikmati di bandara dia akan kembali ke bandara dia akan mencari pelayanan yang terbaik yang ada di bandara. Dan artinya begini, buatlah bandara senyaman mungkin seperti di rumah sendiri,” ujarnya.