Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Mitos tentang Emas yang Sering Disalahpahami

ilustrasi emas (pexels.com/Zlaťáky.cz)
Intinya sih...
  • Harga emas tidak selalu naik setiap tahunnya karena dipengaruhi oleh faktor global seperti nilai tukar dolar AS, inflasi, dan ketegangan geopolitik.
  • Perhiasan dan emas batangan memiliki perbedaan fungsi dan kandungan emas murni, sehingga tidak semata-mata berkaitan dengan aspek kemewahan.

Emas merupakan salah satu aset yang memang telah lama digunakan sebagai alat tukar dan juga penyimpanan nilai sejak zaman dahulu. Hal ini dikarenakan sejarah emas cukup panjang dan memiliki peran penting dalam ekonomi yang ada, sehingga tidak heran apabila banyak mitos yang mulai berkembang di tengah masyarakat terkait logam mulia tersebut 

Sayangnya beberapa mitos yang beredar justru terkesan menyesatkan dan mengaburkan pemahaman masyarakat terkait investasi emas yang sebenarnya. Oleh sebab itu, agar tidak sampai salah langkah dalam membeli atau pun menyimpan emas, maka kamu harus memahami beberapa mitos berikut ini terkait emas agar nantinya tidak sampai dipercayai begitu saja.

1. Emas selalu naik harganya setiap tahun

ilustrasi brankas (unsplash.com/Andrej Sachov)

Banyak orang yang percaya harga emas selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya tanpa pernah mengalami penurunan, sehingga membuat mereka sering dianggap sebagai investasi yang menguntungkan dalam jangka pendek. Padahal kenyataan dari hal ini adalah harga emas bisa saja mengalami fluktuasi karena memang dipengaruhi oleh berbagai faktor global, seperti nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS), inflasi, hingga ketegangan geopolitik yang terjadi.

Harga emas berapa cenderung naik dalam jangka panjang, namun bukan berarti tidak pernah mengalami penurunan sama sekali, sehingga penting bagi para investor untuk tetap memahami terkait risiko pergerakan harga dengan seksama. Menganggap emas selalu naik justru bisa membuat seseorang jadi mudah percaya diri dan pada akhirnya mengabaikan waktu terbaik untuk bisa membeli atau menjual emas.

2. Emas batangan lebih mewah dari emas perhiasan

ilustrasi emas (pexels.com/Michael Steinberg)

Sebagian orang ternyata menganggap emas batangan jauh lebih mewah dan juga memiliki nilai tinggi jika dibandingkan emas dalam bentuk perhiasan. Mitos ini sebetulnya muncul karena memang emas batangan lebih sering dikaitkan dengan simpanan orang kaya atau cadangan negara.

Padahal perlu diingat perbedaan utama antara kedua emas tersebut terletak pada fungsi dan kandungan emas murni yang ada di dalamnya, sehingga tidak semata-mata berkaitan dengan aspek kemewahan. Emas batangan biasanya memiliki kadar 99,99 persen dan digunakan sebagai investasi jangka panjang, sedangkan perhiasan justru kerap dicampurkan dengan logam lain untuk kekuatan dan estetika semata.

3. Emas tidak bisa dipalsukan

ilustrasi emas (unsplash.com/Sabrianna)

Ada anggapan emas tidak bisa dipalsukan karena memang sifatnya yang unik dan sulit ditiru. Memang emas memiliki karakteristik khusus, seperti berat jenis tinggi dan tidak mudah berkarat, namun ada banyak teknologi modern yang telah memungkinkan munculnya logam campuran yang secara tampilan sangat menyerupai emas.

Emas palsu sebetulnya dapat muncul dalam bentuk lapisan tipis yang melapisi logam lain, sehingga cukup sulit dikenali secara kasat mata. Tidak heran apabila penting untuk selalu memberi emas dari toko yang benar-benar terpercaya dan memiliki sertifikat keaslian agar bisa menjamin emas tersebut memang benar-benar murni dan tidak palsu.

4. Membeli emas harus dalam jumlah besar agar untung

ilustrasi emas (unsplash.com/Gary Yost)

Mitos yang satu ini justru kerap membuat banyak orang ragu untuk berinvestasi emas karena merasa perlu modal besar agar bisa segera memperoleh keuntungan. Kenyataan dari hal ini adalah emas bisa dibeli dalam ukuran kecil sekali pun, bahkan seperti 0,5 gram atau 1 gram, sehingga memungkinkan siapa pun bisa mulai berinvestasi sesuai kemampuan finansialnya masing-masing.

Keuntungan dalam investasi ini bukan hanya bergantung pada jumlah yang dibeli, namun terkait pada strategi pembelian dan jangka waktu penyimpanan. Konsistensi dan pemahaman terkait tren harga jauh lebih penting daripada jumlah gram emas yang dimiliki agar nantinya kamu tetap memperoleh investasi yang menguntungkan.

Emas merupakan aset yang menarik dan relatif stabil, namun pemahaman keliru terkait hal tersebut justru dapat mengaburkan potensi dan risikonya. Mitos-mitos yang berkembang di masyarakat justru sering kali tidak sesuai dengan realita pasar, sehingga menyebabkan investor rentan membuat keputusan yang kurang tepat. Jangan hanya ikut-ikutan membeli emas, namun pastikan sudah memahami faktor-faktor yang ada di baliknya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us