Saat ini, jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 yang tercatat di Indonesia mengalami peningkatan, terutama karena varian Delta dan kini menyusul varian Omicron yang sudah terdeteksi di Malaysia.
Pemerintah terus melakukan berbagai upaya penanganan kasus COVID-19 agar tidak terjadi lonjakan kasus. Tak hanya itu, pemerintah juga mempercepat program vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunal atau herd immunity karena percaya bahwa vaksinasi memainkan peran sentral dalam menangani COVID-19 dan memulihkan perekonomian nasional.
Dampak ekonomi dari COVID-19 cukup besar. Tindakan karantina dan pembatasan di berbagai sektor telah menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang stagnan. Akibat permintaan yang rendah dan pemanfaatan alat transportasi yang rendah, situasi ini berdampak pada rendahnya produktivitas, terutama untuk impor dan ekspor. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran yang tinggi.
Di tengah merebaknya wabah COVID-19, pertumbuhan ekonomi global pun mengalami penurunan. Produktivitas tenaga kerja yang rendah juga terjadi di Indonesia. Hal-hal tersebut sangat mempengaruhi lambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Saat memberikan arahan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, pada Rabu, 17 November 2021, Presiden Jokowi menanggapi proses pemulihan ekonomi nasional dengan menekankan pada lima hal. Apa saja?