Selat Hormuz merupakan salah satu jalur pelayaran paling strategis di dunia yang menghubungkan Teluk Persia dengan Laut Arab. Setiap harinya, sekitar 20 persen minyak mentah global dan sepertiga gas alam cair dunia dikirim melalui selat ini, terutama dari negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar.
Ketika muncul ancaman penutupan selat ini oleh Iran, dampaknya langsung mengkhawatirkan pasar energi global. Bagi Indonesia, yang masih sangat bergantung pada impor minyak dan gas, gangguan di Selat Hormuz bisa memicu krisis energi dalam negeri. Meski letaknya jauh, gejolak di Timur Tengah dapat berimbas langsung pada ekonomi dan kehidupan masyarakat Indonesia.
Berikut beberapa dampak utama yang perlu kita ketahui jika Selat Hormuz ditutup.