5 Fakta Penting yang Perlu Diperhatikan Sebelum Market Open
- Indeks saham utama AS menunjukkan kenaikan di perdagangan pra-pasar. Emas futures naik sekitar 1 persen ke level 3,850 dolar per ons, sementara minyak mentah turun 2 persen setelah laporan OPEC+ akan meningkatkan produksi.
- Trump akan bertemu pemimpin kongres jelang potensi shutdown
- Pertemuan ini digelar menjelang batas waktu 1 Oktober bagi Senat untuk menyetujui RUU pendanaan jangka pendek yang akan menjaga operasional pemerintah hingga pertengahan November. RUU ini memerlukan dukungan minimal tujuh senator Demokrat untuk lolos.
Pasar saham global dibuka positif hari ini, dengan futures utama bergerak naik seiring investor memantau perundingan untuk mencegah shutdown pemerintah AS. Pasar bersiap menghadapi serangkaian data bursa tenaga kerja dalam beberapa hari ke depan.
Sementara itu, sejumlah berita korporasi menarik juga menjadi sorotan, termasuk saham Electronic Arts (EA) yang melonjak usai konfirmasi pengambilalihan privat dan kenaikan saham GSK menyusul pengumuman CEO baru. Dilansir Yahoo! Finance, berikut rangkuman penting yang perlu diketahui investor.
1. Futures saham bergerak naik, pasar mencoba bangkit
Futures indeks saham utama AS menunjukkan kenaikan di perdagangan pra-pasar. Kontrak berjangka Dow Jones Industrial Average naik 0,4 persen, S&P 500 bertambah 0,5 persen, dan Nasdaq 100 yang sarat saham teknologi naik 0,6 persen. Kenaikan ini terjadi setelah indeks utama menutup perdagangan Jumat lalu dengan reli, menghentikan tren penurunan tiga hari berturut-turut, meski secara mingguan S&P 500 tetap menurun.
Komoditas juga menunjukkan pergerakan signifikan: emas futures naik sekitar 1 persen ke level 3,850 dolar per ons, mencapai rekor tertinggi, sementara minyak mentah turun 2 persen setelah laporan OPEC+ akan meningkatkan produksi. Bitcoin diperdagangkan sedikit di atas 112,000 dolar setelah sempat turun di bawah 110,000 dolar minggu lalu. Sementara itu, imbal hasil obligasi Treasury AS 10-tahun berada di 4,15 persen, turun dari 4,19 persen pada penutupan Jumat (26/9/2025).
2. Trump akan bertemu pemimpin kongres jelang potensi shutdown
Presiden Donald Trump dijadwalkan bertemu dengan pimpinan Kongres untuk membahas kemungkinan shutdown pemerintah. Pertemuan ini digelar menjelang batas waktu 1 Oktober bagi Senat untuk menyetujui RUU pendanaan jangka pendek yang akan menjaga operasional pemerintah hingga pertengahan November.
Pemimpin Demokrat menekankan bahwa RUU tersebut harus memulihkan subsidi kesehatan yang sempat dipotong dalam “One Big Beautiful Bill Act.” Meskipun Partai Republik menguasai Senat, RUU ini memerlukan dukungan minimal tujuh senator Demokrat untuk lolos.
3. Tantangan Federal Reserve di tengah inflasi dan pasar tenaga kerja lemah
Beth Hammack, Presiden Federal Reserve Cleveland, menyebut situasi saat ini sebagai “masa yang menantang” bagi The Fed, karena tekanan inflasi masih tinggi sementara pasar tenaga kerja melemah. Hammack menyoroti kekhawatiran khususnya dari sektor jasa.
Pekan lalu, data menunjukkan inflasi tetap jauh di atas target The Fed. Bulan ini, bank sentral AS memangkas suku bunga acuan untuk pertama kali sejak Desember, dan sinyal lebih banyak penurunan bisa mengikuti. Hammack dijadwalkan menyampaikan pidato dalam acara European Central Bank pekan ini.
4. Saham GSK menguat usai pengumuman CEO baru
Saham perusahaan farmasi Inggris GSK (GSK) naik di perdagangan pra-pasar setelah mengumumkan pergantian CEO. Emma Walmsley, yang memimpin GSK selama sembilan tahun, akan digantikan oleh Chief Commercial Officer Luke Miels mulai 1 Januari.
Tahun lalu, GSK menyetujui pembayaran hingga 2,2 miliar dolar untuk menyelesaikan tuntutan hukum terkait obat Zantac. Saham GSK yang diperdagangkan di AS naik sekitar 3 persen sebelum pasar dibuka, setelah sebelumnya mencatat kenaikan 18 persen sepanjang 2025.
5. Saham Electronic Arts melonjak usai kesepakatan pengambilalihan privat
Saham Electronic Arts (EA) meroket setelah perusahaan mengonfirmasi kesepakatan pengambilalihan privat senilai 55 miliar dolar oleh Public Investment Fund Arab Saudi bersama firma ekuitas swasta Silver Lake dan Affinity Partners. Laporan sebelumnya dari Wall Street Journal memicu lonjakan saham EA, yang naik 6 persen di perdagangan prapasar, menambah kenaikan 15 persen yang tercatat Jumat lalu.
Investor perlu memantau perkembangan ini dengan seksama, karena kombinasi faktor politik, data ekonomi, dan berita korporasi dapat memengaruhi volatilitas pasar dalam waktu dekat.
