Laode M Syarif Ph.D menjadi pembicara pada International Seminar Business and Human Rights: Mining in Indonesia. (youtube.com/FakultasHukumUnhas)
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2015—2019, Laode M. Syarif, menyatakan PT Vale patut dijadikan contoh bagi perusahaan tambang lain dalam penerapan operasional yang menghormati HAM. Pernyataan ini didasarkan pada upaya berkelanjutan PT Vale dalam memastikan bahwa seluruh aktivitas pertambangan yang dilakukan tidak merugikan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Dengan komunikasi terbuka dan pendekatan transparan, PT Vale berupaya membangun kepercayaan dengan pemangku kepentingan.
Kepercayaan ini menjadi modal penting bagi PT Vale dalam menjalankan operasional yang berkelanjutan. Melalui berbagai inisiatif yang telah disebutkan sebelumnya, PT Vale membuktikan bahwa bisnis yang berorientasi pada keuntungan tetap dapat berjalan seiring dengan penghormatan terhadap HAM. Dengan begitu, perusahaan ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga berkontribusi terhadap pembangunan sosial yang lebih adil dan berkelanjutan.
PT Vale Indonesia menunjukkan bahwa operasional pertambangan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab dapat berjalan seiring dengan penghormatan terhadap HAM. Komitmen ini tidak hanya memperkuat reputasi perusahaan tetapi juga memberikan dampak positif bagi karyawan, masyarakat, dan lingkungan sekitar. Sebagai bagian dari semangat #StartsWithMe, PT Vale terus mendorong setiap individu dalam perusahaan untuk berperan aktif dalam menjaga hak asasi manusia di setiap aspek operasionalnya.
Dengan terus mengedepankan prinsip-prinsip HAM dalam setiap aspek operasionalnya, PT Vale berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan yang menghormati hak-hak semua pihak. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan lain untuk mengintegrasikan nilai-nilai HAM dalam praktik bisnis mereka, menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan inklusif.