ilustrasi kota New York City, Amerika Serikat (pexels.com/Ibrahim Boran)
Inilah bagian yang cukup mengejutkan: produksi emas Amerika Serikat justru merosot drastis dalam periode 2010-2024. Dari 231 ton pada 2010, produksinya tinggal 158 ton di 2024, anjlok sekitar 32 persen. Penurunan ini dipicu kualitas bijih emas yang menurun, regulasi lingkungan yang ketat, dan penutupan beberapa tambang besar.
Kondisi ini membuat AS harus rela turun ke posisi kelima dalam daftar produsen emas dunia. Padahal, dulunya negara ini dikenal sebagai salah satu penghasil emas terkuat. Buat kamu yang mengira AS masih dominan, data terbaru ini jelas memberikan perspektif berbeda.
Dari data 2010 hingga 2024, terlihat jelas bagaimana peta produsen emas dunia berubah. China masih memimpin, Rusia dan Kanada mencatat lonjakan besar, sementara Australia tetap stabil. Di sisi lain, Amerika Serikat justru mengalami penurunan cukup tajam dan mengejutkan.
Semua ini menunjukkan bahwa strategi investasi, kebijakan pemerintah, serta kondisi alam punya pengaruh besar terhadap posisi suatu negara di pasar emas global. Kalau kamu tertarik mengikuti tren emas, pergeseran ini bisa jadi gambaran bagaimana dinamika komoditas berharga ini akan terus berubah di masa depan.