Jakarta, IDN Times - Sepanjang 2025, sudah 55 ribu pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di sejumlah perusahaan teknologi. Ribuan pemecatan tersebut didorong gencarnya penggunaan artificial intelligence atau akal imitasi (AI) di sejumlah lini perusahaan.
Optimalisasi AI di perusahaan dianggap lebih menguntungkan karena dapat menghemat biaya di tengah tekanan ekonomi global pada tahun ini. Sebab, AI terbukti mampu menggantikan tipe pekerjaan tertentu di perusahaan.
