Jakarta, IDN Times - Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan pada kuartal II-2024, yakni hanya 5,05 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dan 3,79 persen secara kuartalan (qtq). Hal itu tidak lepas dari konsumsi rumah tangga yang tumbuh tipis pada periode tersebut.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, konsumsi rumah tangga cuma tumbuh 0,02 persen menjadi 4,93 persen yoy. Jika dibandingkan dengan konsumsi kuartal I-2024, capaian pada kuartal II-2024 cenderung lebih rendah.
Konsumsi pada tiga bulan pertama 2024 tumbuh lebih tinggi karena adanya pembayaran tunjangan hari raya (THR) dan juga realisasi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).
Konsumsi rumah tangga yang tumbuh tipis sejalan dengan menurunnya daya beli masyarakat sepanjang kuartal II-2024.
Berikut ini sejumlah faktor penyebab menurunnya daya beli masyarakat seperti dikutip dari berbagai sumber: