Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Impor beras yang dilaksanakan oleh Perum Bulog. (dok. Bulog)
Impor beras yang dilaksanakan oleh Perum Bulog. (dok. Bulog)

Jakarta, IDN Times - Perum Bulog telah mengantongi kontrak impor beras dengan Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Pakistan. Volumenya mencapai 700 ribu ton.

Adapun kontrak itu merupakan bagian dari penugasan impor 1,5 juta ton beras di akhir 2023 ini.

"Bulog kan juga ditugaskan lagi impor beras sebanyak 1,5 juta ton, dan 700 ribu ton sudah dikontrak untuk tahun ini," kata Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso alias Buwas dikutip dari keterangan resmi, Jumat (27/10/2023).

1. Bulog targetkan 700 ribu ton beras impor tiba dalam waktu dekat

Impor beras yang dilaksanakan oleh Perum Bulog. (dok. Bulog)

Bulog sendiri menargetkan 700 ribu ton beras impor dari keempat negara tersebut bisa tiba di Indonesia dalam waktu dekat.

Adapun sebelumnya, Bulog telah melaksanakan impor 2 juta ton beras. Sehingga, secara total Bulog ditugaskan mengimpor 3,5 juta ton beras.

2. Bulog tampung 1,48 juta ton beras

Beras medium Bulog untuk kegiatan ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Buwas mengatakan, stok beras yang saat ini tersimpan di gudang Bulog mencapai 1,48 juta ton. Adapun stok beras Bulog tengah difokuskan untuk penyaluran Bantuan Pangan tahap II.

"Stok yang dikuasai BULOG saat ini ada sebanyak 1,48 juta ton, jika dikurangi dengan sisa bantuan pangan tahap 2 dan tambahan alokasi Desember maka stok kita masih cukup banyak," tutur Buwas.

3. Pemerintah siapkan Rp2,67 triliun untuk penyaluran bantuan pangan beras tambahan

Bantuan sosial (bansos) beras. (dok. Bulog)

Adapun Bantuan Pangan tahap II disalurkan selama bulan September-November 2023.

Namun, pemerintah memutuskan penyaluran Bantuan Pangan diperpanjang hingga Desember 2023 mendatang. Kementerian Keuangan pun menyiapkan anggaran Rp2,67 triliun untuk perpanjangan tersebut.

Editorial Team