Ada Pemilu, Pasar Properti Diproyeksi Tumbuh Positif Tahun Ini

Jakarta, IDN Times - Knight Frank Indonesia optimistis pasar properti bakal tumbuh positif tahun ini meskipun dibayangi Pemilu 2024 dan sejumlah isu lainnya, baik di luar maupun dalam negeri.
Risiko geopolitik dari kondisi global terus membayangi dan terakumulasi dengan berbagai tantangan domestik. Kondisi tersebut berdampak pada pergerakan investor, baik untuk properti komersial maupun properti residensial yang cenderung wait and see hingga ada kepastian hasil penyelenggaraan pemilu.
"Pertumbuhan properti di tahun 2024 akan diwarnai dengan tumbuhnya tren-tren baru yang menyesuaikan dengan dinamika pasar properti, seperti kehadiran green building dan digitalisasi pemasaran yang semakin marak untuk menangkap konsumen milenial," kata Country Head Knight Frank Indonesia, Wilson Kalip dalam laporan Property Outlook 2024, Jumat (19/1/2024).
1. Proyeksi pertumbuhan properti Indonesia 2024

Knight Frank Indonesia meyakini, sebanyak 67 persen pemangku kepentingan optimistis bahwa sektor properti akan mampu menjawab tantangan ekonomi pada tahun ini.
Sementara itu, 73 persen pemangku kepentingan yakin insentif PPN DTP memberi dampak positif dalam pertumbuhan properti pada akhir 2023.
"Subsektor residensial (rumah tapak) diperkirakan terus tumbuh walaupun ada kekhawatiran terhadap suku bunga," ujar Knight Frank Indonesia.
Peningkatan juga diproyeksikan bakal terjadi pada subsektor industri dan pergudangan. Di sisi lain, subsektor ritel dan hotel akan bergerak stabil tahun ini, sedangkan pasar apartemen strata, resor vila, dan perkantoran diprediksi bergerak stagnan.
2. Peluang pasar properti pada 2024

Knight Frank Indonesia pun menyebutkan sejumlah hal yang jadi peluang bagi pasar properti untuk tumbuh tahun ini.
Peluang tersebut di antaranya pengembangan infrastruktur di sejumlah kota besar, termasuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
"Jakarta, IKN, Bali, Surabaya dan Tangerang menjadi top 5 cities yang dinilai akan memiliki prospek untuk pertumbuhan properti tahun ini," tulis Knight Frank Indonesia.
Sementara itu, sektor energi terbarukan, logistik, dan e-commerce dipercaya sebagai sektor bisnis yang memiliki daya ungkit positif terhadap pertumbuhan properti tahun ini.
3. Tantangan pertumbuhan properti pada 2024

Kendati begitu, pasar properti bukannya tidak menghadapi tantangan untuk bisa tumbuh tahun ini. Ada sejumlah hal yang diyakini para pelaku pasar termasuk pemangku kepentingan jadi tantangan bagi pasar properti untuk tumbuh tahun ini.
"Para pemangku kepentingan mengingatkan bahwa resesi global, kenaikan suku bunga, dan perubahan kebijakan dari pemerintah yang baru diperkirakan akan menjadi tantangan dalam pertumbuhan properti di tahun ini," kata Knight Frank Indonesia.