Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pupuk subsidi yang siap didistribusikan ke kios resmi. (dok. Pupuk Indonesia)

Jakarta, IDN Times - Masalah kelangkaan stok pupuk bersubsidi menjadi sorotan pada akhir 2023 lalu. Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi, mengatakan, pihaknya telah menyiapkan solusi untuk mengatasi hal tersebut.

Dari sisi produksi, kata dia, Pupuk Indonesia menyiapkan pupuk bersubsidi tiga kali lipat dari stok yang disarankan pemerintah.

Selain itu, saat ini pemerintah juga telah meningkatkan alokasi stok pupuk bersubsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton.

“Bapak Presiden, Pak Jokowi sudah memutuskan, menginstruksikan untuk mengembalikan volume pupuk subsidi seperti zaman-zaman tahun yang kita bisa sesembara pangan, tahun 2019, itu 9,5 juta ton,” kata Rahmad dalam wawancara khusus dengan IDN Times, Senin (25/3/2024).

1. Distribusi pupuk bersubsidi diawasi ketat melalui Command Center

Command Center PT Pupuk Indonesia (Persero). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Selain itu, Pupuk Indonesia juga akan meluncurkan Command Center, yakni teknologi yang melacak rantai pasok pupuk dari produksi sampai distribusi ke petani (hulu ke hilir).

Rahmad mengatakan, sistem dalam Command Center itu akan mencatat seluruh aktivitas penyaluran pupuk dan transaksi penebusannya di seluruh kios pupuk Indonesia. Dengan teknologi itu, maka Pupuk Indonesia bisa melacak apabila ada anomali dalam distribusi pupuk.

“Tidak hanya karena alokasi pupuk subsidinya yang sudah meningkat cukup banyak, tetapi juga kita sudah punya tools untuk mengendalikannya. Jadi, kita bisa lihat nih, contoh suatu ketika Anda beli pupuk subsidi dan difoto, nah, kita bisa tahu nih, ini harusnya jurnalis kenapa nebus pupuk subsidi. Jadi, kita bisa ketahuan,” tutur Rahmad.

2. Kekurangan stok pupuk di gudang-gudang bisa segera ditambal

Editorial Team

Tonton lebih seru di