Jokowi Setuju Tambah Stok Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo setuju menambah stok pupuk subsidi menjadi 9,55 juta ton, pada tahun 2024. Persetujuan ini disampaikan dalam rapat terbatas (ratas) bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju.
"Alhamdullilah sekarang baru selesai ratas dan ada kabar gembira untuk petani indonesia. Diputuskan yang pertama adalah anggaran pupuk tahun ini dianggarkan yaitu sesuai APBN 4,7 juta ton yang sudah ditetapkan pada tahun lalu, pupuk kuantum tahun ini 2024 yaitu 4,7 juta ton kemudian dinaikkan menjadi 2 kali lipat menjadi 9,55 juta ton. Itu arahan Bapak Presiden dalam waktu dekat baik DIPA-nya keluar sesuai kesepakatan kita dan Menteri Keuangan akan mengeluarkan DIPA dalam waktu dekat," ujar Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman usai rapat terbatas, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (19/3/2024).
Amran menegaskan, anggarannya juga sudah ada dan akan dicairkan melalui APBN 2024.
"(Anggaran) ada, sudah diputuskan DIPA-nya, SK-nya akan diturunkan dalam waktu dekat," ucap Amran.
1. Bakal impor pupuk?

Saat ditanya apakah pemerintah akan impor pupuk terkait penambahan stok subsidi itu, Amran menyebut itu bukan domain dari Kementerian Pertanian.
"Itu domainnya PT Pupuk Indonesia," kata dia.
2. Pemerintah juga akan lakukan pompanisasi lahan

Dalam kesempatan itu, Amran juga menyampaikan terkait rencana pemerintah untuk melakukan pompanisasi lahan pertanian di Pulau Jawa seluas 500 ribu hektare. Hal itu dilakukan karena saat ini Indonesia sedang dilanda El Nino.
"Kita rencana 500.000 hektare daerah upland atau tadah hujan, kita akan melakukan pompanisasi seluas 500.000 hektare (di) Pulau Jawa," ucap dia.
3. Anggarannya Rp5,8 triliun

Pompanisasi juga akan dilakukan di luar Pulau Jawa dengan luas lahan 500 ribu hektare. Anggarannya sebesar Rp5,8 triliun.
"Kemudian, 500.000 hektare di luar Jawa, anggarannya adalah ABT (Anggaran Biaya Tambahan) itu Rp5,8 triliun," imbuhnya.