Ada Tokoh Kritik Food Estate, Prabowo: Pemikiran Sesat!

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto merespons tokoh-tokoh yang mengkritisi kebijakan food estate alias pembukaan lahan sawah baru yang melibatkan dirinya.
"Ada yang berpandangan berapa bulan yang lalu, masih ada yang berpandangan 'untuk apa kita bikin sawah-sawah baru? Lebih murah kita beli beras dari Vietnam dan Kamboja'," kata Prabowo dalam seminar nasional kebangsaan bersama 1.000 guru besar, rektor dan cendekiawan se-Indonesia, di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (30/9/2023).
Menurutnya, itu adalah pemikiran yang sesat. Sama halnya ketika ada pihak yang mempertanyakan urgensi menggenjot keberadaan peternakan sapi besar-besaran di dalam negeri karena menilai lebih baik impor.
"Ini pemikiran yang sesat. Ini pemikiran keliru dan harus ada yang berani mengatakan keliru," sambungnya.
1. Food estate untuk kemandirian Indonesia ketika keadaan darurat
Prabowo menekankan pentingnya program food estate agar Indonesia memiliki kemandirian di bidang pangan, terutama apabila terjadi keadaan darurat, baik saat ada bencana maupun perang.
Berkaca pada saat pandemik COVID-19, banyak negara yang menyetop ekspor beras, termasuk ke Indonesia. Begitupun saat terjadi perang antara Rusia dan Ukraina.
"Bayangkan kalau kita tidak memiliki kemampuan sendiri? Begitu terjadi perang di Ukraina, banyak negara tutup, tidak boleh jual pangan ke Indonesia. Ini kejadian. Ini yang kita alami. Kenapa harga pangan naik? Karena ini. Tapi masih ada tokoh-tokoh yang menyerang untuk apa food estate, untuk apa ini. Gak paham. Kita harus mandiri di bidang pangan," tegasnya.
2. Prabowo janjikan Indonesia jadi lumbung pangan dunia
Ketua Umum Partai Gerindra yang dicalonkan sebagai calon presiden itu pun menjanjikan bahwa Indonesia tak hanya bisa melakukan swasembada pangan, melainkan menjadi lumbung pangan dunia.
Menurutnya, Indonesia harus berjaya di sektor pangan. Terlebih, Indonesia sudah pernah mencapai swasembada pangan.
"Bahkan, Insyaallah, manakala kita diberi kepercayaan oleh rakyat, kita diberi mandat oleh rakyat, kita diberi kesempatan meneruskan pembangunan, Insyaallah kita bukan saja swasembada pangan, kita akan menjadi lumbung pangan untuk dunia," tuturnya.
3. Prabowo sayangkan ada pihak yang meragukan Indonesia
Menurutnya banyak elite dalam negeri yang meragukan kemampuan bangsa Indonesia untuk mencapai kemandirian pangan dan lebih bergantung terhadap pihak asing.
"Selalu, banyak di kalangan kita, terutama di elite, yang tidak berani, malas berpikir, menyerah, kagum sama bangsa asing, menilai bangsanya sendiri lemah. Ini sifat banyak orang-orang kita, takut berpikir, berpikir aja takut, bayangkan? Belum berbuat, berpikir aja takut," tambahnya.