Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi peta benua Afrika. (pexels.com/Nothing Ahead)
Ilustrasi peta benua Afrika. (pexels.com/Nothing Ahead)

Intinya sih...

  • Banjir dan gempa bumi menjadi bencana utama di Afrika, menyebabkan kerugian material hingga Rp209 triliun per tahun.

  • Kurangnya sistem peringatan dini di negara Afrika mengancam stabilitas ekonomi dan pertumbuhan, dengan mayoritas negara tidak memiliki sistem yang efektif.

  • Afrika kehilangan lebih dari Rp9.557 triliun per tahun akibat korupsi dan aktivitas terlarang lainnya, mengancam pemanfaatan sumber daya alam dan pembangunan infrastruktur.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Koalisi untuk Bencana Resiliensi Infrastruktur (CDRI) mengungkapkan, negara-negara Afrika kehilangan sekitar 12,7 miliar dolar AS (Rp209 triliun) per tahun akibat bencana alam yang berimbas pada kerusakan infrastruktur. 

Dalam beberapa tahun terakhir, Afrika sudah dilanda serangkaian bencana alam mulai dari banjir, gempa bumi, dan lainnya. Bencana alam ini mengakibatkan kerugian material dan korban jiwa yang signifikan di sejumlah negara Afrika.

1. Banjir menjadi bencana alam utama di Afrika

Ilustrasi banjir (Hermann/Pixabay)

CDRI melaporkan, 70 persen dari kerusakan infrastruktur di Afrika disebabkan oleh banjir. Sedangkan gempa bumi berada di urutan kedua yang mencapai 28 persen dari total kerusakan. 

“Perubahan iklim masih terus terjadi dan menyebabkan bencana alam. Ini akan berdampak pada kerusakan infrastruktur yang mencapai 27 persen dan secara rata-rata akan membuat rugi 2,4 miliar dolar AS (Rp39,5 triliun),” ungkapnya, dikutip dari Business Insider Africa

Sementara itu, kawasan yang paling terdampak bencana alam di Benua Afrika adalah Afrika Timur. Kerugian yang disebabkan oleh bencana alam di Afrika Timur mencapai 5,5 miliar dolar AS (Rp90,6 triliun). Kemudian disusul Afrika Utara yang terdampak kerugian 2,3 miliar dolar AS (Rp37,9 triliun).

2. Kurangnya sistem peringatan dini di negara Afrika

Benua Afrika. (unsplash.com/jameswiseman)

Selain berdampak kerugian, infrastruktur di Afrika belum memenuhi syarat dalam mempersiapkan penanggulangan bencana alam. Mayoritas dari negara Afrika tidak memiliki sistem peringatan dini bencana yang efektif. 

Selain itu, kurangnya asuransi dan transfer risiko membuat pemulihan kembali dari bencana alam langsung diambil dari anggaran negara. Alhasil, stabilitas dan pertumbuhan ekonomi negara-negara Afrika terancam.

Sementara itu, negara kecil di Afrika, seperti Lesotho, Mauritius, dan Komoro tidak terdampak besar oleh bencana alam. Ketiga negara tersebut hanya mengalokasikan sedikit anggaran untuk penanganan bencana alam. 

3. Afrika kehilangan Rp9.557 triliun per tahun akibat korupsi

African Development Bank (AfDB) menyatakan, Afrika mengalami kerugian lebih dari 580 miliar dolar AS (Rp9.557 triliun) setiap tahun akibat korupsi dan aktivitas terlarang lainnya. 

“Tidak peduli seberapa banyak air yang akan dituangkan ke ember jika ember tersebut bocor. Jika Anda mampu mengurangi kebocoran imbas aktivitas ilegal, korupsi, dan lainnya. Afrika akan mampu mendapatkan manfaat dari sumber daya alam yang kaya dan membiayai infrastruktur yang dibutuhkan,” terang Presiden AfDB, Akinwumi Adesina, dikutip dari Nairametrics

AfDB memperkirakan bahwa Afrika kehilangan sekitar 1,6 miliar dolar AS (Rp26,3 triliun) setiap hari dari kebocoran finansial imbas korupsi dan aktivitas ilegal lainnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team