Ahok Disebut Bakal Jadi Bos Pertamina, Ini Daftar Nama Dirut Terdahulu

Nicke Widyawati ialah Dirut Pertamina saat ini. Ia ditunjuk menjadi Dirut menggantikan Elia Massa Manik yang diberhentikan dari jabatannya sebagai Dirut Pertamina pada 2018.

Sejatinya, kehadiran Nicke di Pertamina sudah sejak 27 November 2017. Saat itu pemegang saham, mempercayai Nicke duduk sebagai Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pertamina yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-256/MBU/11/2017, tentang Pengangkatan Anggota Direksi Perseroan  PT Pertamina.

Perempuan kelahiran Tasikmalaya, 25 Desember 1967 itu, tidak asing di lingkungan Kementerian BUMN. Dia pernah bekerja di PT PLN dengan jabatan tertingginya sebagai Direktur Perencanaan Korporat dan Direktur Pengadaan Strategis 1 selama tiga tahun, mulai dari 2014 hingga 2017.

Selain itu, Nicke juga pernah menjabat sebagai Direktur Bisnis PT Rekayasa Industri Persero dan Vice President Corporate Strategy Unit di perusahaan yang sama.

Elia Massa Manik terpilih menjadi Direktur Utama Pertamina berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yang digelar ada 2017 silam. Ia menjabat sebagai dirut hanya sampai 2018.

Sebelumnya, pria kelahiran Kabanjahe Sumatera Utara ini, pernah menjabat sebagai pemimpin PT Perkebunan Nusantara III sejak 2016 yang juga merupakan holding BUMN perkebunan.

Ia memulai karier dari PT Indofood Sukses Makmur kemudian di Suez Group hingga 2001. Ia juga pernah bergabung dengan PT Kiani Kertas, sebelum kemudian bergabung dengan PT Jababeka.

Dwi Soetjipto lahir di Surabaya, 10 November 1955. Pada 28 November 2014, Presiden Joko Widodo memilihnya sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Ia menggantikan Karen Agustiawan yang mengundurkan diri.

Dwi menjabat dirut hingga November 2017 dan digantikan oleh Elia Massa Manik. Setelah tidak menjabat di Pertamina dia diangkat menjadi Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

Sebelumnya, Soetjipto menjabat sebagai Direktur Utama PT Semen Indonesia, perusahaan induk usaha semen nasional dengan operasi pabrik terbesar di Asia Tenggara. Ia menjabat hingga tahun 2014. Berhasil melakukan konsolidasi industri semen nasional, Soetjipto dipandang sebagai bapak pemersatu industri semen Indonesia.

Karen Agustiawan menjadi Dirut Pertamina periode 2009-2014. Ia mengundurkan diri pada Oktober karena masalah pribadi. Setelah mengundurkan diri dari PT Pertamina, Karen menjadi guru besar di Harvard University, Boston, Amerika Serikat.

Pada 2011, Forbes menempatkan perempuan yang lahir di Bandung, 19 Oktober 1958 itu, pada peringkat pertama di dalam daftar Asia's 50 Power Businesswomen.