Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_4845.jpeg
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Intinya sih...

  • AHY mengusulkan tambahan anggaran Rp315,9 miliar untuk mendukung koordinasi dan program prioritas Kemenko IPK

  • Fokus utama termasuk pemerataan pembangunan kewilayahan, konektivitas transportasi, infrastruktur dasar, Giant Sea Wall, dan kereta cepat Jakarta-Surabaya

  • Harap dukungan dari Kemenkeu dan DPR serta menjajaki sumber investasi baru untuk proyek infrastruktur berskala besar

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp200 miliar untuk tahun anggaran 2026.

Dengan tambahan tersebut, total usulan anggaran Kemenko IPK mencapai Rp315,9 miliar, meningkat dari pagu indikatif sebesar Rp200,2 miliar. Tambahan anggaran ini disebut dibutuhkan untuk mendukung kegiatan koordinasi, kunjungan lapangan, serta program-program prioritas.

"Sehingga dari total pagu indikatif yang ditetapkan Rp115 miliar dengan usulan tambahan Rp200 miliar, sekitar Rp315,9 miliar untuk tahun 2026," kata dia dalam rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Senin (7/7/2025).

1. Empat fokus koordinasi dan proyek prioritas

Ilustrasi pembangunan di pesisir laut (freepik.com/wirestock)

Pria yang akrab disapa AHY itu menjelaskan, anggaran tambahan diusulkan guna memperkuat dukungan manajemen dan pelaksanaan program koordinasi. Terdapat empat fokus utama Kemenko IPK.

Hal itu meliputi pemerataan pembangunan kewilayahan termasuk agraria dan tata ruang; konektivitas dan multimoda transportasi; infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, bendungan, dan irigasi; serta pembangunan perumahan dan kawasan permukiman. Selain itu, anggaran juga diarahkan untuk mendukung program strategis nasional yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto.

"Termasuk untuk memperkuat atau proteksi pantai utara Jawa dari Jakarta hingga Jawa Timur atau Giant Sea Wall yang terus harus dikembangkan konsep dan sebisa mungkin bisa segera dijalankan," ujarnya.

Proyek lain yang turut dikawal adalah pengembangan kereta cepat Jakarta-Surabaya, yang diharapkan dapat membuka pusat pertumbuhan ekonomi baru di sepanjang jalurnya.

2. Harap dukungan Kemenkeu dari DPR

Gedung DPR RI. (IDN Times/Kevin Handoko)

Mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) itu berharap Kementerian Keuangan (Kemenkeu), serta DPR RI melalui Banggar dapat memberikan dukungan atas usulan tersebut.

"Mudah-mudahan mendapatkan dukungan dari teman-teman dan anggaran juga dari pemerintah, dari Kementerian Keuangan," tuturnya.

3. Jajaki sumber investasi baru

Menko Bidang Infrastruktur, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (IDN Times/Eko Ardiyanto)

AHY menyampaikan, pihaknya bersama jajaran Kemenko IPK juga tengah berupaya mencari sumber-sumber investasi baru untuk mendukung pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur berskala besar yang membutuhkan pembiayaan signifikan.

"Saya tentunya berupaya bersama dengan jajaran Kemenko Infra untuk mendapatkan sumber-sumber investasi baru dalam menjalankan proyek-proyek infrastruktur yang memakan anggaran yang tidak sedikit," ujarnya.

Editorial Team