Jenis-Jenis Inflasi: Asal, Sifat, dan Penyebabnya

Ternyata inflasi tidak terjadi dengan begitu saja!

Jakarta, IDN Times - Inflasi tidak bisa lepas dari perekonomian sebuah negara. Umumnya, inflasi kerap terjadi di suatu negara karena adanya kenaikan permintaan dan biaya produksi yang tinggi serta berlangsung secara terus menerus.

Dikutip dari laman Bank Indonesia (BI), inflasi adalah diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.

Sementara itu sumber lain menyebut bahwa inflasi adalah suatu keadaan perekonomian di suatu negara di mana terjadi kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.

Namun, inflasi tidak serta-merta terjadi begitu saja tanpa indikator yang pasti. Maka itu, penting untuk mengenal tiga jenis inflasi yang umumnya menjadi karakteristik suatu kondisi inflasi tertentu.

Baca Juga: Ini 5 Dampak Inflasi terhadap Perekonomian

1. Berdasarkan asalnya

Jenis-Jenis Inflasi: Asal, Sifat, dan PenyebabnyaIlustrasi Inflasi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Berdasarkan asalnya, jenis inflasi ini dibagi menjadi 2, yaitu inflasi domestik atau inflasi imported. 

Domestic inflation

Sesuai dengan namanya, inflasi ini berasal dari dalam negeri. Biasanya, dimulai dari terjadinya defisit dalam APBN, meningkatnya biaya produksi dalam negeri atau meningkatnya permintaan masyarakat terhadap barang sementara kenaikan penawaran tidak bisa mengimbanginya.

Meningkatnya jumlah uang yang beredar ini akan cenderung meningkatkan harga-harga kebutuhan. Akhirnya, timbul inflasi dalam negeri.

Imported inflation

Kebalikannya dari domestik. Inflasi dari luar negeri ini timbul karena negara yang menjadi partner dagang negara tertentu sedang mengalami inflasi yang cukup tinggi. Jadi, harga kebutuhan di luar negeri meningkat, yang membuat harga barang tersebut pada saat dijual kembali di Indonesia juga akan menjadi tinggi.

Baca Juga: Mengenal Bea Cukai: Fungsi, Pengertian dan Tugasnya

2. Berdasarkan penyebabnya

Jenis-Jenis Inflasi: Asal, Sifat, dan PenyebabnyaCabai rawit merah yang mengalami kenaikan di sejumlah pasar di Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Jenis inflasi selanjutnya dibagi berdasarkan sebabnya, yaitu demand pull inflation, cost pull inflation, dan bottle neck inflation/.

Demand-Pull Inflation

Demand Pull Inflation merupakan inflasi yang terjadi akibat adanya permintaan yang tidak imbang dengan peningkatan jumlah penawaran produksi. Jadi, hal itu menyebabkan kenaikan harga barang sesuai hukum permintaan, yakni apabila permintaan tinggi sedangkan penawaran tetap maka harga akan naik.

Cost-Push Inflation

Inflasi ini penyebabnya adalah kenaikan biaya produksi yang disebabkan oleh kenaikan biaya input atau biaya faktor produksi.

Bottle Neck Inflation

Berbeda dengan sebelumnya, inflasi ini penyebabnya adalah faktor permintaan atau faktor penawaran.

3. Berdasarkan sifatnya

Jenis-Jenis Inflasi: Asal, Sifat, dan PenyebabnyaANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Jenis inflasi yang terakhir terbagi berdasarkan sifatnya, yaitu, inflasi ringan, sedang, berat, dan sangat berat. 

Inflasi Ringan (Creeping Inflation)

Sesuai dengan namanya, inflasi ringan ditandai dengan laju inflasi yang rendah. Biasanya, inflasi jenis ini kurang dari 10 persen setahun. Ciri dari inflasi ini adalah kenaikan harga yang relatif lambat dan berlangsung dengan lambat.

Inflasi Sedang (Galloping Inflation)

Sedang berarti sedikit lebih tinggi dibandingkan inflasi ringan. Laju inflasi sedang berkisar antara 10-30 persen per tahun. Jenis inflasi ini ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar dalam waktu yang singkat.

Inflasi Berat (High Inflation)

Sesuai namanya, inflasi ini tergolong berat. Laju inflasi jenis ini mulai dari 30-100 persen setahun. Pada kondisi ini, harga kebutuhan masyarakat naik secara signifikan dan cenderung sulit dikendalikan.

Inflasi Sangat Berat (Hyperinflation)

Jenis inflasi ini sangat bisa dirasakan karena terjadi secara besar-besaran dan mencapai lebih dari 100 persen setahun. Biasanya hal ini terjadi karena terjadinya pencetakan uang secara besar-besaran demi menutup defisit anggaran pada waktu itu.

Baca Juga: Mengenal Istilah Inflasi dan Deflasi, Mengapa Bisa Terjadi?

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya