Airlangga: 89 Proyek Strategis yang Disetujui Jokowi Senilai Rp1.422 T
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menerima 245 usulan proyek baru untuk dimasukkan ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Namun, dari 245 usulan tersebut, Jokowi hanya menyetujui 89 proyek saja.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, 89 proyek yang disetujui Jokowi tersebut nilainya mencapai ribuan triliun.
"Dari 245 project, 89 direkomendasikan sebagai PSN baru dan PSN baru ini sebesar Rp1.422 triliun," kata Airlangga dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (29/5).
1. Sebanyak 56 proyek adalah usulan baru
Airlangga menyebut, dari 89 proyek yang lolos masuk ke dalam PSN, 56 proyek di antaranya merupakan proyek usulan baru.
"Yang terdiri dari 56 proyek merupakan program usulan baru, 10 merupakan proyek perluasan, dan 15 proyek dikelompokkan dalam program baru dan 8 proyek ketenegalistrikan," tuturnya.
2. Tercatat 15 proyek terkait pembangunan infrastruktur
Airlangga memaparkan, 15 proyek terkait dengan jalan dan jembatan. Rinciannya ada 5 proyek bandara senilai Rp5,66 triliun, 5 proyek kawasan industri Rp327,2 triliun, 13 proyek bendungan dan irigasi Rp71,8 trilun, 1 proyek tanggul laut Rp5,68 triliun.
"Satu program dan 2 proyek smelter, 1 proyek penyediaan lahan pangan yang berada di Kalimantan Tengah dan ini sedang disiapkan juga, 5 proyek pelabuhan, 6 proyek kereta api, 13 proyek kawasan perbatasan, 12 proyek energi, 6 proyek air bersih, 1 proyek pengelolaan sampah, dan 3 proyek pengembangan teknologi termasuk teknologi drone senilai Rp27,17 triliun," papar Airlangga.
3. Jokowi terima usulan 245 proyek baru
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan agar 245 usulan PSN itu betul-betul dicek di lapangan, dihitung hingga dikalkulasikan dengan rinci. Ia meminta jajarannya mengkaji lebih jauh sehingga bisa memilah mana yang prioritas dan bukan.
"Mana yang direkomendasi, dan mana yang tidak direkomendasi, prioritas penambahan proyek yang memiliki daya ungkit besar pada pemulihan ekonomi pasca-pandemik, saya kira sangat penting untuk kita dahulukan," ujar dalam rapat terbatas, Jumat (29/5).
