Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Intinya sih...

  • Perkuat rantai pasok dengan sejumlah mitra dagang dari ASSejumlah pertemuan bisnis tingkat tinggi dihadiri oleh pemimpin industri dari sektor energi dan pertanian untuk memperkuat rantai pasok dan investasi lintas sektor.

  • Komitmen pererat hubungan jangka panjang dengan ASPertemuan bisnis tingkat tinggi di Washington, D.C. menegaskan komitmen jangka panjang Amerika Serikat untuk mempererat hubungan ekonomi dengan Indonesia.

  • RI beli produk AS hingga Rp550 triliunPemerintah Indonesia menawarkan kerja sama dengan pembelian produk asal AS senilai 34 miliar dolar AS atau sekitar Rp550,8 triliun untuk membuka peluang penghapusan hambatan tarif maup

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Indonesia, bekerja sama dengan sektor swasta, terus mendorong penguatan Kemitraan Strategis Komprehensif dengan Amerika Serikat, khususnya dalam bidang perdagangan dan investasi yang lebih kuat, berimbang, dan adil.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan komitmen Indonesia untuk mempererat hubungan ekonomi bilateral, termasuk dalam upaya mencapai kesepakatan tarif perdagangan yang saling menguntungkan.

“Hubungan ekonomi antara Indonesia dan AS selama ini selalu baik dan perlu terus dijaga. Salah satu langkah untuk memperkuat hubungan ini adalah melalui komitmen para pelaku usaha Indonesia untuk membeli produk-produk unggulan AS di sektor pertanian dan energi, dengan nilai total mencapai 34 miliar dolar AS,” ujar Airlangga dalam keterangannya dikutip, Rabu (9/8/2025).

1. Perkuat rantai pasok dengan sejumlah mitra dagang dari AS

Surat Donald Trump untuk Presiden Prabowo Subianto terkait penetapan tarif resiprokal (Truth Social/@realDonaldTrump)

Sebagai bagian dari inisiatif tersebut, Kemenko Perekonomian dan Kedutaan Besar RI di Washington, D.C., menyelenggarakan serangkaian pertemuan bisnis tingkat tinggi pada 7 Juli 2025.

Acara ini melibatkan para pemimpin industri dari sektor strategis seperti energi dan pertanian, termasuk PT Pertamina, PT Busana Apparel Group (mewakili Asosiasi Pertekstilan Indonesia), FKS Group, Sorini Agro Asia Corporindo (anggota Perkumpulan Produsen Pemurni Jagung Indonesia), dan Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia.

"Mereka melakukan diskusi intensif dengan mitra dagang dan korporasi AS guna memperkuat rantai pasok dan investasi lintas sektor;" tegasnya.

2. Komitmen pererat hubungan jangka panjang dengan AS

ilustrasi ekspor (pixabay.com/michaelgaida)

Komitmen jangka panjang Amerika Serikat untuk mempererat hubungan ekonomi dengan Indonesia kembali ditegaskan dalam pertemuan bisnis tingkat tinggi yang digelar di Washington, D.C.

"Sejumlah perusahaan besar AS menyampaikan dukungan mereka terhadap penguatan kerja sama di sektor energi, pertanian, dan perdagangan, seiring dengan penandatanganan berbagai nota kesepahaman (MoU) dan kesepakatan komersial baru," ungkapnya.

Sementara itu, Presiden Direktur ExxonMobil, Wade Floyd menyatakan kebanggaannya dapat berkontribusi terhadap ketahanan energi Indonesia.

“Kami bangga dapat mendukung kebutuhan energi Indonesia dengan pengalaman global dan komitmen jangka panjang,” ujarnya.

Cotton Council International, Bryan Wiggins menyebut Indonesia sebagai salah satu pasar ekspor kapas terbesar bagi Amerika Serikat. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kesinambungan kerja sama dalam sektor tekstil dan produk turunan lainnya.

“Indonesia telah menjadi mitra yang luar biasa bagi industri kapas kami,” ujarnya.

3. RI beli produk AS hingga Rp550 triliun

Ilustrasi ekspor-impor (Pixabay)

Berdasarkan dokumen yang diterima IDN Times, pemerintah Indonesia menawarkan berbagai bentuk kerja sama sebagai respons atas kebijakan tarif tersebut. Salah satu upayanya adalah pembelian produk asal AS senilai 34 miliar dolar AS atau sekitar Rp550,8 triliun (kurs Rp16.200 per dolar AS).

Langkah tersebut ditujukan untuk membuka peluang penghapusan hambatan tarif maupun non-tarif terhadap produk Indonesia di pasar AS.

Editorial Team