Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menyoroti Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell yang menyebut ekonomi AS tetap kuat dan bank sentral akan melanjutkan pelonggaran kebijakan moneter, namun dengan sikap hati-hati, seiring upaya menurunkan inflasi.
Kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024 awal pekan ini juga turut meningkatkan optimisme pasar. Meski begitu, prospek kepresidenan Trump diperkirakan memberi dampak negatif bagi Asia, terutama karena rencananya memperketat kebijakan perdagangan.
"Kepresidenan Trump kedua juga diharapkan akan membuat Beijing mengeluarkan lebih banyak stimulus, karena telah berjanji untuk mengenakan tarif 60 persen pada semua impor China. Tandanya, lebih banyak hambatan ekonomi bagi China," tuturnya.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menjelaskan dolar AS melonjak ke level tertinggi dalam setahun karena meningkatnya ketidakpastian terkait prospek suku bunga AS untuk jangka pendek.
"Dolar melonjak ke level tertinggi dalam satu tahun di tengah meningkatnya ketidakpastian atas prospek suku bunga jangka pendek dan pasar juga tidak yakin atas prospek suku bunga di bawah Trump. Sementara, investor mencerna pembacaan ekonomi yang beragam dari Tiongkok," ujarnya.