Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Makin Mantap Jadi Investasi, Bitcoin Tembus 1,77 Triliun Dolar AS

Ilustrasi kripto (pexels.com/Ivan Babydov)
Intinya sih...
  • Harga Bitcoin melampaui market capital perak, menjadi aset terbesar ke-8 di dunia dengan kapitalisasi pasar lebih dari 1,77 triliun dolar AS.
  • Kenaikan inflasi 2,6 persen YoY pada Oktober 2024 menjadi faktor penting dalam lonjakan harga Bitcoin.
  • Potensi besar dalam regulasi seperti FIT 21 dan FIA di Amerika serta perpindahan regulasi ke OJK di Indonesia di 2025 mendukung perkembangan pasar kripto.

Jakarta, IDN Times - Pencapaian kapitalisasi pasar Bitcoin yang kini menembus 1,77 triliun dolar AS dinilai menunjukkan semakin diterimanya aset digital tersebut di kancah global sebagai alternatif investasi yang potensial.

CEO Indodax Oscar Darmawan, menyatakan lonjakan harga Bitcoin yang melewati level 93.000 dolar AS mencerminkan tingginya minat institusi besar terhadap kripto sebagai salah satu aset utama dalam portofolio investasi,” ujarnya.

"Momen ketika Bitcoin melampaui nilai perak adalah sebuah sejarah penting. Dulu, perak pernah menjadi mata uang di dunia sebelum akhirnya digantikan oleh emas,” katanya dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (16/11/2024).

1. Bitcoin jadi salah satu aset terbesar dunia

ilustrasi bitcoin (pixabay.com/爪丨丂ㄒ乇尺_卩丨ㄒㄒ丨几ꮆ乇尺-8151691)

Harga Bitcoin terus melambung melewati level 93 ribu dolar AS, dengan kapitalisasi pasar menembus lebih dari 1,77 triliun dolar AS, membuat Bitcoin melampaui market capital perak ( 1,70 triliun dolar AS) sebagai aset terbesar ke-8 di dunia.

Saat ini, Bitcoin berada di bawah emas (17,23 triliun dolar AS), Nvidia (3,63 triliun dolar AS), Apple (3,4 triliun dolar AS), Microsoft (3,16 triliun dolar AS), Google (2,2 triliun dolar AS), Amazon (2,2 triliun dolar AS), dan Saudi Aramco (1,79 triliun dolar AS) dalam peringkat aset terbesar dunia.

Oscar menyatakan, pada Oktober 2024 kenaikan inflasi 2,6 persen yoy sebagai faktor penting dalam lonjakan harga Bitcoin. "Dengan inflasi tinggi, Bitcoin dianggap sebagai aset yang dapat melindungi nilai dan menarik investor yang mencari alternatif investasi yang lebih stabil dibandingkan aset tradisional yang bisa terdampak penurunan nilai akibat inflasi," katanya.

2. Ada dukungan regulasi yang positif

Ilustrasi berbagai macam jenis uang kripto (pixabay.com/Sergeitokmakov)

Selain itu, lanjutya, pihaknya melihat adanya potensi besar dalam regulasi yang mendukung industri kripto seperti Financial Innovation and Technology for the 21st Century Act (FIT 21) dan Financial Innovation Act (FIA) dalam kebijakan Amerika, dan juga kebijakan baru mengenai perpindahan regulasi ke OJK di Indonesia di 2025.

"Dukungan regulasi yang positif akan memperkuat perkembangan pasar dan mengurangi risiko yang dihadapi oleh para investor kripto," katanya.

3. Status Bitcoin saat ini meningkatkan kepercayaan publik

Bitcoin sebagai Aset Penyimpanan Nilai (Instagram.com/bitcoin.info.9)

Menurut dia, pencapaian Bitcoin sebagai salah satu aset terbesar dunia merupakan penanda penting bagi industri kripto yang sedang tumbuh. "Status ini akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap kripto dan mendorong adopsi yang lebih luas.”

Oscar optimistis Bitcoin masih memiliki ruang untuk tumbuh lebih jauh, terutama jika didukung oleh kerangka regulasi yang lebih jelas dan penerimaan publik yang terus meningkat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us