Jakarta, IDN Times – Kelompok aktivis pada Selasa (3/5/2022) meminta pengiklan Twitter untuk memboikot layanan jika di bawah kepemilikan Elon Musk media sosial itu memungkinkan hal kasar dan informasi yang salah diposting.
Ancaman boikot itu disampaikan meski kesepakatan pembelian oleh pemilik Tesla itu masih harus mendapat dukungan dari pemegang saham dan regulator. Sebelumnya Elon Musk telah menyatakan keinginannya untuk membuat platform itu memungkinkan kebebasan berbicara.
“Merek Anda berisiko dikaitkan dengan platform yang memperkuat kebencian, ekstremisme, misinformasi kesehatan, dan teori konspirasi,” demikian isi surat terbuka yang ditandatangani oleh lebih dari dua puluh kelompok aktivis, termasuk Media Matters, Access Now, dan Ultraviolet.
“Di bawah manajemen Musk, Twitter berisiko menjadi sumber informasi yang salah, dengan merek Anda terpasang,” tambah mereka, dikutip dari Channel News Asia.