Birkin indicator kini menjadi salah satu tolok ukur penting untuk mengukur permintaan dan nilai jual kembali tas Hermès Birkin—ikon status yang terkenal karena desain klasik dan pengerjaan handmade yang sangat eksklusif. Indikator ini sering dipakai untuk membaca kondisi pasar barang mewah dan kemampuan belanja para konglomerat. Menariknya, meski dunia dihantam pandemik, penjualan Birkin justru mencetak rekor, sebagaimana dilaporkan CNN.
Namun, tren tersebut mulai berubah. Seiring harga tas mewah terus naik, berbagai riset, termasuk studi dari The Independents yang dikutip oleh CPP Luxury, memprediksi pasar luxury bags atau tas mewah akan melemah sebelum 2027. Konsumen kelas atas diperkirakan beralih ke aset mewah lain seperti perhiasan premium, jam tangan kolektor, karya seni, serta layanan hospitality eksklusif yang menawarkan pengalaman bernilai tambah.
Para orang kaya dikenal sangat mempertimbangkan nilai investasi. Ketika sebuah produk tidak lagi memberikan potensi keuntungan atau mengalami kenaikan harga yang tidak sepadan, mereka cepat beralih. Ditambah lagi, biaya hidup mereka, seperti biaya sekolah elite, volatilitas pasar saham dan perawatan properti multimiliar, membuat mereka semakin selektif dalam membelanjakan uangnya.
Dilansir GOBankingRates, berikut beberapa barang mewah yang dulunya sangat digemari, namun kini mulai ditinggalkan para konglomerat pada 2025.
