4 Tips Mencegah Sifat Serakah saat Berinvestasi

- Tetapkan target keuntungan yang realistis untuk menghindari keinginan berlebihan dalam mengejar profit.
- Gunakan strategi keluar sejak awal agar tidak mudah terbawa suasana ketika nilai investasi bergerak naik atau turun.
- Diversifikasikan portofolio untuk mengurangi ketergantungan pada satu aset dan batasi konsumsi informasi yang bersifat euforia.
Serakah pada saat berinvestasi merupakan salah satu kesalahan paling umum yang justru bisa membuat para investor terjebak dalam keputusan yang terburu-buru. Banyak orang tergoda untuk mengejar keuntungan besar, namun tidak mempertimbangkan soal risiko yang mungkin mereka peroleh. Hal itu menyebabkan mereka mudah terpengaruh oleh adanya euforia pasar.
Mengendalikan rasa serakah merupakan keterampilan penting yang harus dimiliki oleh setiap investor, terutama pada saat kondisi pasar bergerak dengan sangat cepat. Simaklah beberapa tips berikut ini untuk mencegah sikap serakah pada saat berinvestasi agar keuangan tetap aman.
1. Tetapkan target keuntungan yang realistis

Menetapkan target keuntungan yang realistis merupakan langkah awal agar bisa membantumu menghindari keinginan berlebihan dalam mengejar profit. Target yang jelas akan membantumu mengenali kapan harus berhenti dan mengambil keuntungan tanpa terjebak oleh rasa ingin yang berlebih.
Melalui target yang terukur, maka bisa mengendalikan ekspektasi dan menghindari tekanan untuk terus mengejar angka yang mungkin tidak masuk akal. Hal ini juga akan membantumu untuk lebih fokus terhadap konsistensi hasil daripada mengejar lonjakan besar yang dipenuhi dengan risiko.
2. Gunakan strategi keluar sejak awal

Memiliki exit plan yang jelas sejak awal dapat membantumu untuk tidak mudah terbawa suasana ketika nilai investasi bergerak naik atau turun. Strategi ini dapat memungkinkanmu untuk menentukan waktu yang tepat dalam menjual berdasarkan analisis, bukan dorongan emosi.
Dengan merencanakan batas atas dan batas bawah pergerakan harga, maka bisa memastikan pengambilan keputusan tetap disiplin. Exit plan tersebut juga akan membantumu untuk lebih tahan terhadap berbagai godaan pasar yang mungkin memicu keserakahan dan pengambilan keputusan dengan nekat.
3. Diversifikasikan portofolio untuk mengurangi ketergantungan

Diversifikasi ternyata bisa membantu untuk mencegah para investor terpaku pada satu aset yang mungkin sedang naik pesat, sehingga memicu adanya sikap serakah yang terlalu berisiko. Dengan berusaha membagi investasi ke berbagai instrumen, maka bisa menyeimbangkan potensi keuntungan dan risiko secara lebih stabil.
Portofolio yang beragam bisa membantumu untuk tidak mudah terbawa perasaan pada saat satu aset mengalami kenaikan tajam. Cara ini juga akan membantumu untuk menjaga objektivitas dan tetap fokus pada tujuan jangka panjang, bukan pada peluang instan yang terlihat menggoda.
4. Batasi konsumsi informasi yang bersifat euforia

Informasi yang penuh euforia kerap kali mendorong para investor untuk bertindak serampangan dan mengejar keuntungan yang terlihat mudah. Nyatanya berbagai konten hype bisa meningkatkan kepercayaan diri secara berlebihan hingga justru memicu keputusan yang tidak rasional.
Dengan berusaha membatasi konsumsi informasi semacam ini, maka bisa menjaga pikiran agar tetap jernih dan tidak mudah terseret dalam tren yang tidak aman. Sikap selektif juga akan membantumu untuk memilih sumber informasi yang dapat membantu fokus pada analisis objektif, bukan emosional.
Mencegah rasa serakah ketika berinvestasi bukan hanya tentang mengendalikan emosi, namun juga tentang membangun kedisiplinan finansial yang konsisten. Justru dengan menetapkan langkah-langkah tepat, maka bisa membantumu mengambil keputusan yang bijak. Sikap tersebut dapat memproteksi portofolio dan membantumu menjadi investor yang lebih kuat!


















