Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mau Investasi Aman di 2026? Ini Daftar Aset yang Direkomendasikan

Ilustrasi investasi (freepik.com)
Ilustrasi investasi (freepik.com)
Intinya sih...
  • Pasar saham: Tetap volatil, tapi belum tentu berbahaya. Fluktuasi pasar dipengaruhi oleh tarif perdagangan, ancaman inflasi, dan risiko shutdown pemerintahan.
  • Sektor kesehatan: Stabil dan terus bertumbuh. Valuasi sektor masih wajar, sementara kebutuhan kesehatan akan terus meningkat.
  • Retail: Stabil tetapi pola konsumsi bisa berubah. Meskipun sektor barang mewah mungkin melemah, sektor ritel secara keseluruhan masih memiliki peluang.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Federal Reserve telah mulai menurunkan suku bunga pada 2025, dan tren ini diperkirakan berlanjut di tahun 2026. Kondisi ini membawa angin segar bagi masyarakat, karena penurunan suku bunga biasanya mendorong kegiatan pinjaman, meningkatkan daya beli, serta memberikan dorongan bagi pertumbuhan bisnis. Dampaknya, pasar saham sering mengalami kenaikan di awal fase pemangkasan suku bunga.

Namun, di tengah ketidakpastian ekonomi global, investor dengan toleransi risiko rendah mulai mencari sektor yang lebih stabil. Para analis memprediksi bagaimana kondisi ekonomi akan bergerak di 2026 dan sektor apa saja yang berpotensi memberikan perlindungan dari inflasi sekaligus tetap tumbuh.

1. Pasar saham: Tetap volatil, tapi belum tentu berbahaya

Ilustrasi pasar saham (freepik.com)
Ilustrasi pasar saham (freepik.com)

Fluktuasi pasar saham masih dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk tarif perdagangan, ancaman inflasi, dan risiko shutdown pemerintahan. Indeks volatilitas VIX sempat menyentuh level 22,44 pada 10 Oktober 2025, cukup tinggi dibanding rata-rata beberapa bulan sebelumnya.

Namun, menurut Jared Blikre: “VIX bukan indikator ketakutan. Angka tersebut mencerminkan aktivitas lindung nilai institusi — mereka waspada, tapi belum panik,” ujarnya dikutip Yahoo Finance.

Kesimpulannya: jangan mencoba melakukan market timing. Investor besar masih bertahan, dan investor ritel juga sebaiknya demikian.

2. Sektor kesehatan: Stabil dan terus bertumbuh

Ilustrasi portofolio investasi (freepik.com)
Ilustrasi portofolio investasi (freepik.com)

Sektor kesehatan dipandang sebagai salah satu sektor defensif yang menarik di 2026.

“Valuasi sektor kesehatan saat ini masih wajar, sementara kebutuhan kesehatan akan terus meningkat,” jelas Mark Kravietz, founder ALINE Wealth.

Ledakan teknologi AI dalam dunia medis juga jadi katalis pertumbuhan. Pasar solusi kesehatan berbasis kecerdasan buatan diperkirakan mencapai $504 miliar pada 2032, menurut Seeking Alpha.

Perusahaan seperti:

  • Zepp Health
  • OptimizeRX
  • Veeva Systems

dinilai memiliki prospek pertumbuhan kuat.

3. Retail: Stabil tetapi pola konsumsi bisa berubah

Ilustrasi pasar saham (freepik.com)
Ilustrasi pasar saham (freepik.com)

Meskipun sektor barang mewah mungkin melemah, sektor ritel secara keseluruhan masih memiliki peluang. Robert R. Johnson, ahli keuangan dari Creighton University, mencatat bahwa saham pakaian dan ritel pernah mencatat return hingga 27 persen saat suku bunga turun di periode sebelumnya.

Namun perilaku belanja bisa berubah.

“Konsumen mungkin beralih dari steak ke hamburger, atau dari Nordstrom ke Costco,” jelas Johnson.

Artinya, sektor retail tetap menarik, tetapi tidak semua perusahaan akan tumbuh merata.

4. Real Estate & REITs: Penerima manfaat penurunan suku bunga

Ilustrasi suku bunga (freepik.com)
Ilustrasi suku bunga (freepik.com)

Dengan suku bunga lebih rendah, pembiayaan properti menjadi lebih murah. Hal ini membuat REIT (Real Estate Investment Trust) menjadi instrumen yang banyak dilirik investor.

Menurut data Invesco:

“Selama 50 tahun terakhir, REIT AS memberikan return lebih tinggi dibanding saham secara keseluruhan dalam 12 bulan setelah The Fed menurunkan suku bunga.”

Selain itu, real estate juga menawarkan:

  • Pendapatan pasif stabil
  • Nilai aset yang naik seiring kenaikan harga sewa
  • Perlindungan dari inflasi

Banyak analis memperkirakan Fed masih akan memangkas suku bunga pada dua rapat berikutnya di tahun 2026.

Meski banyak indikator memberi sinyal positif, kondisi ekonomi tetap bisa berubah.

Robert Johnson mengutip Warren Buffett:

“Satu-satunya fungsi peramal saham adalah membuat peramal nasib terlihat hebat.”

Kesimpulannya: jangan terpaku pada prediksi, tetapi gunakan data untuk mengambil keputusan investasi yang bijaksana.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

BEI Targetkan Ada 555 Perusahaan IPO Tahun Depan

19 Nov 2025, 00:01 WIBBusiness