Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pertumbuhan bisnis (IDN Times/Aditya Pratama)

Intinya sih...

  • Aliran modal asing ke pasar keuangan domestik mencapai Rp14,73 triliun.
  • Modal asing masuk bersih di pasar saham dan SBN masing-masing sebesar Rp1,54 triliun dan Rp14,13 triliun.
  • Pasar obligasi pemerintah Indonesia masih menarik bagi investor asing, dengan imbal hasil atau yield SBN 10 tahun turun ke level 6,82 persen.

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk bersih secara agregat ke pasar keuangan domestik sebesar Rp14,73 triliun pada pekan ketiga bulan ini, yakni periode transaksi 19-22 Mei 2025.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso merinci bahwa jumlah tersebut terdiri dari modal asing masuk bersih di pasar saham dan Surat Berharga Negara (SBN) masing-masing sebesar Rp1,54 triliun dan Rp14,13 triliun.

"Namun ada jual neto sebesar Rp950 miliar di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/5/2025). 

1. Sejak awal tahun hingga 22 Mei, aliran modal asing keluar dari pasar saham dan SRBI

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso. (IDN Times/Anata)

Sejak awal 2025 hingga tanggal 22 Mei, tercatat adanya arus keluar bersih modal asing dari pasar saham dan instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), masing-masing sebesar Rp47,52 triliun dan Rp14,52 triliun, yang mencerminkan tekanan pada kepercayaan investor asing terhadap dua instrumen tersebut selama periode tersebut.

"Di sisi lain, pasar Surat Berharga Negara (SBN) justru mencatat arus masuk bersih modal asing sebesar Rp40,06 triliun," tegasnya. 

Dengan demikian, investor asing masih melihat pasar obligasi pemerintah Indonesia sebagai instrumen investasi yang relatif lebih aman dan menarik di tengah dinamika pasar keuangan global maupun domestik.

2. Premi risiko investasi Indonesia naik ke level 82,20 bps

ilustrasi investasi (vecteezy.com/sompoch sivakosit)

Kemudian premi risiko investasi (credit default swaps/CDS) Indonesia 5 tahun tercatat naik terbatas dari 81,56 basis point (bps) per 16 Mei 2025 menjadi 82,20 bps per 22 Mei 2025.

Nilai tukar rupiah dibuka menguat di level Rp16.300 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (23/5), dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan Kamis (22/5) di level Rp16.325 per dolar AS.

Adapun indeks dolar AS (DXY) tercatat melemah ke level 99,96 pada akhir perdagangan Kamis (22/5). DXY merupakan indeks yang menunjukkan pergerakan dolar AS terhadap enam mata uang negara utama antara lain euro, yen Jepang, pound Inggris, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.

3. Imbal hasil SBN 10 tahun turun ke level 6,82 persen

ilustrasi investasi surat berharga negara (thebluediamondgallery)

Denny menjelaskan imbal hasil atau yield SBN 10 tahun turun ke level 6,82 persen pada Jumat (23/5) pagi, dari sebelumnya 6,83 persen pada akhir perdagangan Kamis (22/5). Sementara imbal hasil US Treasury Note 10 tahun naik ke level 4,529 persen pada akhir perdagangan Kamis (22/5).

"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia." ungkapnya. 

Editorial Team