Logo Amazon Web Web Service (Tony Webster from Minneapolis, Minnesota, United States, CC BY 2.0, via Wikimedia Commons)
Investasi di Australia merupakan bagian dari ekspansi global Amazon di bidang AI dan cloud computing. Sejak awal 2024, perusahaan telah menanamkan dana besar di berbagai negara, termasuk 20 miliar dolar Amerika Serikat (AS) (Rp325,9 triliun) di Pennsylvania, 10 miliar dolar AS (Rp162,9 triliun) di North Carolina, dan lebih dari 5 miliar dolar AS (Rp81,4 triliun) di Taiwan.
“Kami sedang membangun fondasi untuk masa depan teknologi global,” kata David Zapolsky, Kepala Urusan Global Amazon, dikutip dari CNBC.
Persaingan di sektor ini semakin ketat, dengan Microsoft, Google, dan Nvidia juga agresif memperluas infrastruktur. Amazon, lewat AWS, berupaya mempertahankan posisinya sebagai pemimpin layanan cloud dunia. GuruFocus mencatat, saham Amazon diprediksi naik 13,8 persen setelah pengumuman ini, mencerminkan optimisme pasar.
“Ini adalah perlombaan dominasi AI dan cloud. Australia pasar strategis karena lokasinya dan kualitas SDM-nya,” ujar analis Bloomberg, dikutip dari Techmeme.
Proyek ini juga diharapkan mendorong pertumbuhan startup lokal dalam mengembangkan solusi AI berbasis AWS.