Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Amazon Bakal Lanjutkan Investasi di RI Senilai Rp84,3 Triliun

Ilustrasi amazon (unsplash.com/Christian Wiediger)
Ilustrasi amazon (unsplash.com/Christian Wiediger)
Intinya sih...
  • Amazon Web Services akan investasi 5 miliar dolar AS di Indonesia, dengan fokus pada ekonomi digital dan kecerdasan buatan.
  • Indonesia melakukan negosiasi dengan AS terkait tarif resiprokal Presiden Trump, untuk kepentingan nasional dan hubungan bilateral.

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS), Amazon Web Services akan melanjutkan investasinya di Indonesia dengan nilai mencapai 5 miliar dolar AS atau setara Rp84,3 triliun. 

"Saya bertemu dan berdiskusi dengan pimpinan Amazon Group. Dalam pertemuan ini, saya menyambut baik komitmen dari Amazon Web Services (AWS) yang akan melanjutkan investasinya di Indonesia senilai 5 miliar dolar AS atau setara Rp84,3 triliun," ungkap Airlangga melalui unggahan di akun Instagram-nya, @airlanggahartarto_official, pada Jumat (25/4/2025).

Selain itu, Indonesia juga mendorong Amazon untuk memperkuat ekosistem ekonomi digital dan kecerdasan buatan (AI) di Tanah Air. Airlangga mengungkapkan, perusahaan itu siap berkomitmen untuk mendukung inisiatif tersebut.

1. Indonesia dorong kerja sama perdagangan yang adil dan seimbang

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan negosiasi tarif di AS. (Dok/Istimewa).
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan negosiasi tarif di AS. (Dok/Istimewa).

Di tempat terpisah, Airlangga menjelaskan, delegasi Indonesia telah melakukan pertemuan dan negosiasi dengan Pemerintah Amerika Serikat (AS) dalam rangka kebijakan tarif resiprokal Presiden AS Donald Trump.

"Tawaran Indonesia kepada Amerika Serikat untuk mewujudkan kerja sama perdagangan yang adil, fair and square, sepenuhnya mengacu kepada kepentingan nasional dan dirancang untuk menjaga perimbangan setidaknya pada lima manfaat," kata Airlangga. 

Menurut Airlangga, dalam proses perundingan dan negosiasi, Indonesia tetap berupaya mengedepankan kepentingan nasional seraya mendorong penguatan hubungan bilateral dengan AS.

2. Pendekatan diplomasi Indonesia diapresiasi oleh USTR

Ilustrasi investasi. (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi investasi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurutnya, upaya pendekatan Indonesia telah diterima dan diapresiasi dengan sangat baik oleh Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR), Commerce maupun Treasury. Bahkan, Indonesia diberi kesempatan untuk pembahasan teknis secara detail dalam dua pekan ke depan.

Tawaran dan permintaan Indonesia kepada pihak AS tersebut, pertama, memenuhi kebutuhan dan menjaga ketahanan energi nasional. Kedua, memperjuangkan akses pasar Indonesia ke AS, khususnya dengan kebijakan tarif yang kompetitif bagi produk ekspor Indonesia. 

Ketiga, deregulasi untuk meningkatkan kemudahan berusaha, perdagangan, dan investasi yang akan menciptakan lapangan pekerjaan. Keempat, memperoleh nilai tambah dengan kerja sama rantai pasok (supply chain) industri strategis dan mineral kritis.

Kelima, akses ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai bidang,mencakup kesehatan, pertanian, energi terbarukan.

Pemerintah juga melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari dalam negeri maupun mitra internasional. Sejumlah asosiasi dan perusahaan global seperti Semiconductor Industry Association, US-ASEAN Business Council, USINDO, Amazon, Boeing, Microsoft, dan Google turut menyatakan dukungannya terhadap langkah-langkah Indonesia.

“Semua ini dilakukan dalam rangka memperkuat kerja sama Indonesia dan Amerika Serikat. Seluruh stakeholder mendukung upaya Indonesia untuk mendapatkan keadilan dalam sistem perdagangan global,” kata Airlangga.

3. Perkuat kerja sama dalam rantai perdagangan global

ilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebagai bentuk kesepahaman, kedua negara menyetujui pelaksanaan negosiasi lanjutan di tingkat teknis. Lima kelompok kerja (working group) telah dibentuk untuk mempercepat pembahasan di sektor-sektor strategis.

Indonesia juga telah menandatangani Non-Disclosure Agreement (NDA) dengan USTR, yang menjadi penanda resmi dimulainya fase negosiasi dagang.

"Indonesia adalah salah satu dari 20 negara yang telah memulai proses awal negosiasi perdagangan strategis dengan Amerika Serikat," ungkapnya.

Pemerintah optimistis kerja sama ini akan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai perdagangan global, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us