TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal, Pahami Sebelum Berinvestasi!

Yuk mulai berinvestasi

Ilustrasi Saham. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Pada dasarnya, pasar modal dan pasar uang memang suatu tempat terjadinya transaksi, namun objeknya bukan berupa barang konsumsi seperti halnya yang dijual di pasar pada umumnya. Dalam pasar ini terdapat modal atau uang yang menjadi objeknya.

Tujuan seseorang melakukan transaksi di pasar uang dan modal pun beragam, mulai dari investasi jangka panjang hingga pendek, sebagai sumber pembiayaan modal kerja, dan untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar di masyarakat.

Dari adanya hal tersebut, tentunya terdapat perbedaan pasar uang dan pasar modal. Berikut ulasannya!

Baca Juga: Mengenal 4 Perbedaan Saham Biasa dan Saham Preferen, Apa Saja? 

1. Berdasarkan fungsi

Karyawan memantau pergerakan harga saham (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Pasar uang berfungsi untuk mendorong likuiditas dana pada dalam, sedangkan pasar modal berfungsi sendiri adalah untuk menstabilkan ekonomi karena waktunya yang sifatnya jangka panjang.

2. Berdasarkan jangka waktu

Ilustrasi Harga Naik (IDN Times/Arief Rahmat)

Pasar uang biasanya menjadi tempat bertemunya pemilik dana dan peminjam dana secara langsung. Bertemunya kedua belah pihak ini juga bersamaan dengan penawaran transaksi, jadi tidak berjangka waktu yang lama.

Disisi lain, pasar modal dapat menarik investor yang ingin menanamkan modalnya dalam jangka waktu panjang melalui instrumen-instrumen yang telah ditawarkan. 

3. Berdasarkan produk instrumen

Ilustrasi harta kekayaan (IDN Times/Sukma Shakti)

Produk instrumen yang ada pada pasar uang dapat berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI), sertifikat deposito, Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Surat Berharga Komersial (CPs), Banker’s Acceptance (BA), Surat Perbendaharaan Negara (SPN). 

Sedangkan, pada pasar modal, produk instrumen yang ditawarkan adalah surat utang atau obligasi, saham, reksadana, instrumen derivatif, dan instrumen lainnya.

Baca Juga: 5 Perbedaan Tabungan dan Deposito, Kudu Paham biar Bisa Milih! 

4. Berdasarkan penempatan institusi

Kantor Bank Indonesia (BI). IDN Times/Hana Adi Perdana

Perbedaan pasar uang dan pasar modal selanjutnya terlihat dari institusi atau badan yang mengawasinya. Pasar uang diatur oleh bank sentral dan otoritas yang mengawasinya adalah Bank Indonesia. 

Lain halnya dengan pasar modal, Kementerian Keuangan Republik Indonesia merupakan otoritas tertinggi yang mengawasi kegiatan di Bursa Efek Indonesia.

Baca Juga: Tips Memilih Rekan Bisnis yang Tepat, Jangan Sampai Menyesal!

5. Berdasarkan likuiditas

Ilustrasi rupiah (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Selanjutnya, pada likuiditas pasar uang, proses pencairannya lebih cepat dibandingkan instrumen pasar modal. Hal tersebut terjadi sebaliknya, pada produk instrumen pasar modal tidak lebih cepat cair dibandingkan instrumen pasar uang karena para investor biasanya menanamkan modalnya untuk jangka panjang. 

6. Berdasarkan risiko dan return

Ilustrasi saham (IDN Times/Arief Rahmat)

Investasi di pasar uang biasanya profil risikonya lebih rendah dibandingkan dengan pasar modal. Hal ini karena modal yang ditanam cukup rendah di pasar uang. Sedangkan pada pasar modal profil risiko lebih fluktuatif. Biasanya, instrumen pasar modal yang berpotensi memiliki risiko yang relatif tinggi adalah saham. 

Selain itu, return daripada pasar modal dan pasar uang juga berbeda. Pada pasar uang, imbalan akan diberikan dalam bentuk bunga bank. Sebaliknya, bentuk return yang diberikan kepada investor pasar modal berupa dividen atau capital gain. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya