TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BPH Migas Pastikan Pasokan BBM dan Elpiji Aman Jelang Pemilu 2024

BPH migas kunjungan ke SPBU dan tempat distribusi LPG

Pada Penutupan dan Konferensi Pers Posko Nasional Sektor ESDM Hari Raya Natal Tahun 2023 dan Tahun Baru 2024, Kepala BPH Migas Erika Retnowati, selaku Ketua Posko Nasional Sektor ESDM melaporkan penyaluran BBM secara umum dalam kondisi aman. (Dok. Pertamina)

Jakarta, IDN Times - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memastikan pasokan energi yakni bahan bakar minyak (BBM) dan liqufied petroleum gas (LPG) alias elpiji dalam kondisi aman menjelang pencoblosan pemilihan umum pada 14 Februari 2024.

Hal itu disampaikan Kepala BPH Migas Erika Retnowati saat melakukan kunjungan kerja ke Fuel Terminal (FT) Bandung Grup Padalarang, Bandung, Jawa Barat, Jumat (12/1/2024). 

"Kami memastikan bahwafuel terminal stok yang tersedia cukup aman dan kita juga mengingatkan kepada teman-teman di  bahwa harus diperhatikan juga terkait dengan armada pengangkutan yang kemungkinan harus ditambah, mengingat terminal ini beroperasi selama 24 jam untuk distribusi BBM," jelas Erika dalam siaran pers BPH Migas, yang dikutip di Jakarta, Sabtu (13/1/2023).

Baca Juga: BPH Migas Izinkan SPBU Batasi Pembelian Pertalite

1. Pantau juga distribusi Elpiji

Distribusi dan produksi LPG 3 Kg Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel. (Dok. Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel).

Selain distribusi BBM, Erika juga mengunjungi pangkalan agen LPG 3 kg. Kunjungan itu untuk mengecek pelaksanaan pembelian LPG 3 kg dengan menggunakan kartu tanda penduduk (KTP) berjalan lancar.

Kunjungan kerja tersebut sekaligus memantau kesiapan pasokan energi dalam menghadapi Ramadaan dan Idul Fitri mendatang.

2. Pantau penggunaan QR code di SPBU

Ilustrasi SPBU Pertamina. (Dok. Pertamina)

Anggota Komite BPH Migas Iwan Prasetya Adhi yang juga mendampingi dalam kunjungan itu memantau proses pembelian BBM. Saat melakukan monitoring di SPBU 34.405.05 meminta penggunaan QR code yang digunakan masyarakat untuk dijaga, sehingga tidak mengalami kendala dalam proses pembelian BBM.

"Kita melihat di SPBU pelayanannya lancar, tidak ada masalah. Hanya memang tadi masih dijumpai adanya alat pemindai yang terlihat sedikit mengalami kendala, jadi QR tidak terbaca di alat EDC, sehingga pembeli diminta untuk menunggu hingga 10 menit," lanjutnya.

Iwan pun menemui masyarakat yang tengah mengisi BBM jenis minyak solar dan mengimbau untuk menjaga QR code dengan baik karena berpotensi digunakan oleh orang lain dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Dia juga mengharapkan PT Pertamina (Persero) mengembangkan lebih lanjut sistem aplikasi tersebut.

Baca Juga: Jokowi Minta Cegah Kelangkaan BBM dan Gejolak Harga Pangan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya