KTT ASEAN-Jepang, Jokowi Bahas Kolaborasi untuk Revolusi Industri
Kembangkan talenta SDM untuk industri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mendorong penguatan kolaborasi antara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Jepang untuk menghadapi transformasi revolusi industri 5.0.
Dorongan tersebut disampaikan Presiden Jokowi dalam KTT Perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN-Jepang dengan tema "Heart to Heart Partners Across Generation" di Tokyo, Jepang, Minggu.
“Selama 50 tahun ini, ASEAN-Jepang telah bahu-membahu memperkokoh kemitraan dan merekatkan masyarakat melalui program beasiswa dan pertukaran pemuda serta budaya. Namun, tantangan ke depan makin kompleks,” ujar Presiden dalam keterangan tertulis Biro Pers Sekretariat Presiden RI yang diterima di Jakarta, dilansir ANTARA.
Baca Juga: KTT 50 Tahun ASEAN-Jepang Selesai, Jokowi-Kishida Bacakan Visi Bersama
1. Peningkatan talenta SDM
Untuk memperkuat kerja sama antara ASEAN dan Jepang terutama dalam peningkatan kualitas talenta sumber daya manusia, Presiden Jokowi mengusulkan kerja sama pendidikan dan pengembangan penelitian sesuai prioritas antarnegara.
“Jejaring pebisnis muda dan startups harus diperkuat dan disiapkan untuk mempercepat pengembangan ekonomi digital dan industri strategis seperti manufaktur dan semikonduktor,” tutur dia.
Selain itu, Jokowi juga menilai bahwa kemudahan mobilitas masyarakat perlu ditingkatkan. Hal itu dilakukan melalui berbagai cara mulai dari bantuan pelatihan bahasa hingga pengakuan bersama atau mutual recognition untuk keterampilan dan akademik.
“Tahun 2030, angkatan kerja ASEAN diproyeksikan mencapai 385 juta jiwa, ini dapat digunakan untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja, baik terampil dan profesional di Jepang,” kata dia.