Bos Ritel Ungkap Kenapa Beras Mahal, Desak Pemerintah Relaksasi Harga
Aprindo minta langkah pemerintah sebelum Ramadan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sejumlah bahan pokok seperti beras mengalami kenaikan haega di berbagai daerah. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyebut kenaikan harga bahan pokok disebabkan produsen menaikkan harga di atas harga eceran tertinggi (HET).
Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey mengatakan para peritel terpaksa menjual komoditas bahan pokok seperti beras, gula, dan minyak goreng melampaui HET lantaran mendapat harga yang tinggi dari produsen. Menurutnya, para produsen telah menaikkan harga beli (tebus) sebesar 20-35 persen di atas HET sejak sepekan terakhir, sehingga peritel juga harus menaikkan harga jual.
"Faktanya saat ini kami tidak ada pilihan dan harus membeli dengan harga di atas HET dari para produsen atau pemasok beras lokal, bagaimana mungkin kami menjual dengan HET," ujar Roy saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Minggu (11/1/2024).
1. Produsen naikkan harga sehingga peritel jual barang di atas HET
Aprindo pun meminta pemerintah untuk merelaksasi harga eceran tertinggi (HET) dan harga acuan lainnya untuk bahan pokok seperti beras, gula dan minyak goreng.
Roy mengatakan perubahan HET perlu dilakukan pemerintah agar peritel dapat terus menyediakan bahan pokok guna mencegah kekosongan atau kelangkaan di gerai-gerai ritel modern. Sebab, harga sejumlah bahan pokok tersebut berpotensi terus mengalami kenaikan pada Februari 2024.
"Kami memerlukan sikap pemerintah dan pihak berwenang untuk merelaksasi pula aturan main HET yang ditetapkan sehingga peritel dapat terus membeli, menyediakan dan menjual kebutuhan pokok bagi masyarakat,"