Tinjau Ekspor Gandum Ukraina, Sekjen PBB Ajak Negara Kaya Atasi Krisis
Krisis pangan kian parah akibat perang Rusia Ukraina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mendesak negara-negara kaya "untuk membuka dompet dan hati" bagi mereka yang menanggung beban krisis pangan global. Krisis pangan telah diperparah oleh perang Rusia-Ukraina yang masih berlangsung.
"Sudah waktunya untuk dukungan besar dan murah hati sehingga negara-negara berkembang dapat membeli makanan dari pelabuhan ini dan lainnya---dan orang-orang dapat membelinya," kata Guterres, dilansir dari Anadolu.
Hal itu disampaikan Guterres saat mengunjungi kota pelabuhan Ukraina, Odesa, pada Jumat (19/8/2022). Dia meninjau pengiriman biji-bijian, sehari setelah dia bertemu Presiden Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Kota Lviv.
Baca Juga: Ekspor Berlanjut, 2 Kapal Gandum Ukraina Kembali Berlayar
Baca Juga: Ukraina-Rusia Sepakat Buka Lagi Ekspor Gandum via Turki
1. Kapal harapan untuk atasi krisis pangan
Guterres setiap kapal yang mengangkut bahan pangan juga merupakan "kapal harapan" bagi sebagian besar orang dan negara rentan di dunia.
Kesepakatan dengan Rusia untuk membuka kembali tiga pelabuhan Ukraina di Laut Hitam telah tercapai bulan lalu, ditengahi oleh Turki dan PBB. Guterres menyebut kesepakatan ekspor tersebut "belum pernah terjadi sebelumnya" tetapi mengatakan "masih ada jalan panjang di banyak bidang."
"Tetapi jangan lupa bahwa apa yang kita lihat di sini di Odesa hanyalah bagian yang lebih terlihat dari solusi," kata Guterres, kutip Anadolu.
Baca Juga: 3 Kapal Gandum Ukraina Berlayar dari Odessa, Donbass Bagaikan Neraka