TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kerugian RI Imbas Pemalsuan Tembus Rp967 M, QR Code Bisa Jadi Solusi 

QR Code juga bermanfaat bagi pemilik brand

ilustrasi aplikasi barcode scan (Pixabay/ Gerd Altmann)

Jakarta, IDN Times - Hasil riset Masyarakat Indonesia Anti-Pemalsuan (MIAP) dan Institute for Economic Analysis of Law & Policy Universitas Pelita Harapan (IEALP UPH) tahun 2020 mengungkap, ternyata kerugian ekonomi global akibat pemalsuan produk mencapai Rp291 triliun. Pada kasus Indonesia, dampak kerugian pajaknya mencapai Rp967 miliar.

Selain itu, pemalsuan produk juga menghilangkan 2 juta lapangan kerja bagi masyarakat.

Adapun Produk yang paling rentan dipalsukan adalah software 84,25 persen, kosmetik 50 50 persen, produk kesehatan 40 persen, pakaian dan barang kulit 38 persen, makanan dan minuman 20 persen, serta pelumas dan suku cadang 15 persen.

Baca Juga: 9 Fakta QR Code, Kode Persegi yang Dapat di-Scan dari HP-mu

1. Mencegah negara semakin merugi akibat pemalsuan

Ilustrasi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Dengan semakin gencarnya tren jual-beli online, peredaran produk palsu dan bajakan semakin meningkat di Indonesia. Tidak hanya merugikan konsumen dari segi materiil, peredaran produk bajakan ini turut membawa dampak negatif bagi perekonomian negara.

Untuk mencegah peredaran produk palsu dan bajakan yang lebih luas, Shieldtag menciptakan layanan sertifikasi elektronik yang dapat memverifikasi keaslian sebuah produk melalui perpaduan stiker hologram dan teknologi encrypted QR code.

Shieldtag bekerja sama dengan pemilik brand untuk memasang stiker hologram berukuran 3x1,5 cm, yang telah dilengkapi 7 lapisan keamanan & QR code (ShieldCode). ShieldCode ini ditutup oleh lapisan gosok untuk melindungi enkripsinya, serta memastikan bahwa produk tersebut masih sepenuhnya baru.

2. Telah melindungi lebih dari 10 juta produk

ilustrasi aplikasi barcode scan (Pixabay/ Gerd Altmann)

Konsumen bisa dengan mudah mengetahui keaslian produk yang dibeli dengan menggosok lapisan ShieldCode, memindai QR code yang ada melalui aplikasi/website Shieldtag, dan memasukkan pin. Nantinya, akan muncul sertifikat keaslian yang mencantumkan izin peredaran, sertifikat BPOM, tanggal kedaluwarsa, ataupun garansi produk.

Untuk memastikan kualitasnya, Shieldtag hanya bekerja sama dengan produk yang telah memiliki izin relevan, seperti izin BPOM dan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) yang didaftarkan.

Hingga saat ini, Shieldtag telah melindungi lebih dari 10 juta produk.

“Dengan adanya Shieldtag, kini konsumen dapat membedakan produk yang asli dan pemilik brand pun bisa menjaga reputasi perusahaan serta keaslian produk mereka,” kata Founder dan CEO Shieldtag, William Japari.

Baca Juga: WNI Belanja di Thailand Kini Tinggal Scan QR Code, Mudah Banget!

Verified Writer

Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya