TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Perusahaan BUMN Ini Belum Lapor Persiapan New Normal, Kenapa? 

Padahal Erick Thohir memberi tenggat waktu pada 25 Mei

Gedung BUMN. (IDN Times/Indiana Malia)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah meminta seluruh perusahaan BUMN mempersiapkan protokol kesehatan untuk mengantisipasi jika nantinya pegawai diminta masuk ke kantor, pascapemerintah resmi menerapkan skenario new normal atau kenormalan baru.

Namun, hingga saat ini masih ada perusahaan BUMN yang belum melaporkan terkait protokol tersebut. Padahal, Menteri BUMN Erick Thohir dalam surat edarannya, memberikan tenggat waktu 25 Mei bagi seluruh perusahaan BUMN untuk melaporkan persiapan itu.

"Hingga siang tadi tinggal, 6 persen (yang belum memberikan laporan)," kata Staf Khusus Kementerian Badan Usaha Milik Negara Arya Sinulingga dalam diskusi virtual, Rabu (27/5).

Baca Juga: Intip Persiapan 4 Perusahaan BUMN Hadapi Skenario The New Normal 

1. Berikut tiga perusahaan BUMN yang belum melapor

IDN Times/Auriga Agustina

Dia mengatakan dari enam persen yang perusahaan tersebut, terdapat tiga perusahaan BUMN yang belum melakukan pelaporan, yakni PT PANN, PT Kertas Kraft Aceh dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).

Menurutnya ketiga perusahaan tersebut belum melapor karena belum mempersiapkan secara detail terkait antisipasi skenario new normal yang ditugaskan Erick Thohir. Dia menyebut itu hanya jumlah kecil dibandingkan perusahaan BUMN yang telah memberikan laporan.

Dia pun mengatakan pihaknya masih akan menunggu perusahaan yang belum memberikan laporan tersebut.

2. Kemarin, 86 persen perusahaan BUMN sudah memberi laporan

Erick thohir menerima bantuan untuk tangani COVID-19 (Tangkapan Layar Zoom Kementerian BUMN)

Kemarin, Rabu (27/5), Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir mengatakan baru 86 persen BUMN dari total perusahaan sebesar 142 yang siap melaksanakan protokol new normal dalam lingkup kerjanya masing-masing.

Dari hasil mapping, jelas Erick, memang masih ada beberapa BUMN yang belum mempersiapkan protokol ini. Untuk itu ia kini tengah mendorong BUMN yang belum siap untuk segera merampungkan protokol tersebut.

"Dari hasil mapping kita 86 persen BUMN siap, nah, ini menarik, karena ada yang gak siap, nah yang gak siap ini kita bantu supaya gak bikin blunder di lapangan," ujarnya.

Arya menambahkan bahwa PT KAI pun sudah memberi laporan pada hari ini. "KAI sudah submit, kalau new normal mereka sudah siapkan baik pelayanan publik maupun kesiapan di kantor," ujarnya.

Baca Juga: Penerapan New Normal di BUMN Tak Mudah, Butuh Waktu 4-5 Bulan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya