4 Menteri Jokowi Jadi Sorotan, Luhut Terbanyak Dapat Sentimen Negatif
Selain Luhut, nama Menkes Terawan juga jadi sorotan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menggelar riset mengenai sentimen publik di Twitter terhadap jajaran pemerintah dalam penanganan COVID-19 atau virus corona. Dari hasil riset tersebut, terdapat empat Menteri yang sering dibicarakan oleh warganet.
Pertama, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dengan 6.895 perbincangan, kemudian di posisi kedua, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dengan 2.384 perbincangan, ketiga, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dengan 1.167 persen, dan terakhir, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendapatkan 463 perbincangan.
Kendati menempati posisi ketiga, namun Luhut yang kini juga menjabat sebagai Plt Menteri Perhubungan ini mendapat sentimen negatif tertinggi di antara para Menteri tersebut, yakni sebanyak 86 persen.
"Topik yang paling banyak diperbincangkan dari Luhut yaitu mengenai izin ojek online Kemenhub dan tetap beroperasinya bus antarkota," kata peneliti Indef Datalyst Center, Imam Maulana, Minggu (26/4).
Baca Juga: Pakar Hukum Ricky Vinando: Jokowi Harus Utamakan Bail In Bank
1. Yassona menempati posisi menteri dengan sentimen negatif kedua setelah Luhut
Kemudian, di posisi selanjutnya yang mendapat sorotan negatif dari warga net yakni Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dengan 81 persen sentimen negatif. Mayoritas perbincangan yaitu seputar pembebasan napi (koruptor).
Kemudian, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dengan pembicaraan 79 persen sentimen negatif, adapun topik perbincangan yaitu seputar birokrasi pengajuan PSBB.
"Pembicaraan tentang Terawan mengalami penurunan semenjak dia jarang muncul di publik," ujar Imam.
Kemudian Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendapatkan 463 perbincangan dengan 97 persen sentimen positif hanya 3 persen negatif. Mayoritas perbincangan yaitu seputar dana Kartu Prakerja yang lebih baik untuk kebutuhan rakyat.
Baca Juga: INDEF: Banyak Kebijakan Jokowi di Tengah Wabah Corona Dinilai Negatif