Bank Butuh Insentif untuk Bisa Terlibat dalam Ibu Kota Baru
Ada beberapa tantangan yang dihadapi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo, resmi menetapkan Kalimantan Timur menjadi ibu kota baru, tepatnya di Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kertanegara. Melihat hal ini, perbankan meminta adanya insentif agar bisa terlibat dalam pembangunan di ibu kota baru nanti.
“Bisa gak, aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) itu didiskon, sangat membantu bank, kami untuk ekspansi," kata Chief Economist BNI Ryan Kiryanto di Jakarta, Selasa (3/9).
Baca Juga: Anggaran Pemindahan Ibu Kota Rp466 T, 19 Persen dari Kas Negara
1. Ada tantangan yang dihadapi
Selanjutnya, ia mengatakan membiayai pembangunan ibu kota baru bukan hal yang mudah. Ada beberapa tantangan yang dihadapi, seperti internal rate return atau pengembalian investasi.
"Kemudian internal rate return dari proyek infrastruktur yang menjadi kendala dari sisi feasibility study. Tapi nanti saya yakin pemerintah memiliki semacam skema untuk bisa membantu membiayai sektor infrastruktur khususnya transportasi dengan segala risiko yang mitigated," ujarnya.
Baca Juga: Begini Pendapat dan Harapan Millennial Kaltim soal Pemindahan Ibu Kota