TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bank Indonesia Proyeksikan Inflasi April Rendah, Hanya 0,2 Persen

BI melakukan survei melalui 46 kantornya di Indonesia

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan kondisi Ekonomi terkini (Tangkapan Layar Bank Indonesia)

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia memperkirakan inflasi April 2020 masih rendah dan terkendali. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan berdasarkan survei yang dilakukan inflasi April diperkirakan 0,2 persen secara month to month, sedangkan secara year on year 2,80 persen.

"BI melakukan survei melalui 46 kantor BI. kami perkirakan berdasarkan survei pemantauan harga sampai minggu kedua bahwa inflasi april sekitar 0,2 persen month to month, kalau dihitung secara tahunan rendah," katanya melalui video conference, Kamis (9/4).

Baca Juga: Diterjang Virus Corona, BI Prediksi Inflasi Maret 0,13 Persen

1. Pemerintah pusat dan daerah dinilai berhasil mengendalikan inflasi

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (Youtube/Bank Indonesia)

Perry mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan inflasi domestik pada April akan terkendali. Pertama, kata Perry, pemerintah pusat dan daerah berhasil berkoordinasi dengan baik untuk memenuhi bahan pokok dan mengendalikan inflasi.

Kedua, tingkat pertumbuhan ekonomi akan lebih rendah dari produksi nasional sehingga kesenjangan output masih negatif. "Artinya tekanan inflasi dari sisi permintaan itu terkendali," katanya.

2. Pelemahan rupiah tidak ditransmisikan untuk kenaikan harga

Ilustrasi inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Faktor ketiga yang menyebabkan inflasi diperkirakan rendah, menurutnya, karena dampak dari pelemahan rupiah ke inflasi rendah. Sebab, pelemahan rupiah tidak banyak ditransmisikan oleh dunia usaha untuk kenaikan harga.

Faktor yang keempat, kata Perry, ialah ekspektasi inflasi yang sesuai dengan sasaran, permintaan masyarakat, konsumen, dan produsen.

Baca Juga: Harga Emas hingga Telur Ayam Picu Inflasi Maret 2020

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya