TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Begini Profil Ekonomi Makro Indonesia Kuartal Pertama Tahun Ini

Ada tren positif dalam pertumbuhan ekonomi

Pixabay.com/Geralt

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Suahazil Nazara mengatakan prospek pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama tahun ini optimistis. Kondisi tersebut merupakan lanjutan momentum pertumbuhan yang dicapai pada tahun 2018 silam.

Lalu, bagaimana prospek perkembangan ekonomi makro pada kuartal satu tahun ini?

1. Indeks kepercayaan konsumen dan survei penjualan mengalami peningkatan

unplash.com

Prospek pertumbuhan ekonomi ditunjukkan oleh perkembangan Indeks kepercayaan konsumen (IKK) dalam 3 bulan pertama ditahun 2019 yakni di atas 100. Selain itu, survei penjualan eceran yang mengindikasikan perkembangan penjualan eceran pada bulan Februari mampu tumbuh 9,1 persen.

"Kondisi ini ditopang oleh stabilitas ekonomi yang kuat dengan terjaganya tingkat inflasi dan tren penguatan nilai tukar rupiah," katanya, Senin (22/4).

2. Tren penguatan rupiah masih berlanjut

Pixabay.com/EmAji

Selanjutnya menurut Suhazil, tren penguatan rupiah masih berlanjut, pada kuartal 1 tahun ini, bahkan per 10 April 2019 nilai tukar rupiah terhadap dolar tercatat di level Rp14.155. Artinya, rupiah mengalami apresiasi sebesar 2,14 persen secara year to date (ytd) dibandingkan awal tahun 2019.

"Kondisi ini sangat dipengaruhi oleh derasnya arus modal asing ke dalam negeri dan kepastian akan kebijakan The fed di tahun 2019," ujarnya.

Baca Juga: Usai Hitung Cepat Pilpres, Rupiah Menguat Rp14 ribu

3. Cadangan devisa diyakini mampu menjaga stabilitas makro ekonomi

pixabay.com/rawpixel

Lebih lanjut dia mengatakan, cadangan devisa Indonesia berada pada level yang cukup tinggi yakni US$124,5 miliar pada akhir Maret 2019 atau meningkat dibandingkan posisi cadangan devisa pada akhir 2019 yakni US$123,3 miliar.

Posisi cadangan devisa ini, setara dengan pembiayaan 7 bulan impor atau 6,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

"Posisi cadangan devisa ini, diyakini mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan," jelasnya.

Baca Juga: Tenor Pelunasan Utang Kian Turun, Amankah Perekonomian Indonesia?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya