TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Belum Dapat Akses Bank untuk Pinjaman, UMKM Bisa Manfaatkan Fintech

Fintech akan menjadi jantung UMKM untuk mencari modal kerja

Ilustrasi credit (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki mengatakan ada  23 juta pelaku UMKM yang belum mendapatkan akses ke perbankan, sehingga inklusivitas ekonomi menjadi salah satu fitur penting bagi fintech, karena memberikan kemudahan bagi UKM untuk dapat mengakses pembiayaan modal kerja.

"Ada tiga isu utama UMKM go digital, pertama kapasitas produksi, kedua kualitas, dan ketiga literasi digital. Ini perlu diperhatikan dan kementerian juga sudah menyiapkan rencana, termasuk bermitra dengan swasta," kata Teten dalam webinar KoinWorks, Kamis (3/12/2020).

Baca Juga: Komitmen Kembangkan UMKM RI, PT Pupuk Indonesia Siap Dukung PaDI UMKM 

1. OJK catat transaksi e-money ke UMKM Rp18,8 triliun

Ilustrasi Uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Hingga Oktober 2020, Otoritas Jasa Keuangan mencatatkan transaksi e-money oleh UMKM sebesar Rp18,8 trilliun. Lalu, untuk Peer to Peer Lending, telah digunakan 13 ribu UMKM.

"Dari data itu, saya kira (UMKM) kita sudah mulai masuk ke fintech. Untuk fintech artinya sudah membantu UMKM yang belum bankable untuk mengakses pembiayaan," ujarnya.

2. Crowdfunding format pendanaan yang diminati UMKM

ANTARA FOTO/Septianda Perdana

Selain fintech, Teten mencatat instrumen equity crowdfunding juga menjadi format pendanaan yang diminati UMKM. Dia mengatakan ada Rp8,2 miliar pendanaan disediakan penyelenggara equity crowdfunding yang berizin pada 2019.

"Jadi ini menunjukkan literasi keuangan masyarakat, khususnya UMKM dalam mengakses pembiayaan mulai meningkat. Tingkat literasi keuangan digital mencapai 35,5 persen, ini relatif baik dan mesti terus kita tingkatkan," ucapnya.

Baca Juga: Ini Cara Keren BRI Tingkatkan Bisnis Pelaku UMKM Hingga Go Global

Topik:

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya