Bertenaga Pekan Lalu, Rupiah Loyo Senin Pagi Ini
Masih karena virus corona
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan terkoreksi. Hal ini karena dibayangi sentimen penyebaran wabah virus corona baru atau COVID-19.
Pada Senin (20/4) pagi pukul 10.08 WIB, rupiah melemah 20 poin atau 0,13 persen menjadi Rp15.485 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.465 per dolar AS.
Mengutip Kantor Berita Antara, Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra, mengatakan hari ini aset berisiko di pasar Asia dibuka negatif. "Tapi di sisi lain, sentimen positif dari pasar AS dan Eropa di hari Jumat kemarin, bisa menjadi sentimen positif untuk pasar Asia Senin ini," ujarnya di Jakarta, Senin.
Baca Juga: Gubernur BI Semakin Pede Rupiah Bisa Tembus Rp15.000 di Akhir Tahun
1. Tapi pasar Asia akan mendapat sentimen positif dan itu akan berpengaruh ke rupiah
Menurutnya, sentimen positif disebabkan rencana sebagian negara Eropa dan AS yang akan membuka lockdown untuk mengaktifkan kembali perekonomian seiring penyebaran wabah di negara-negara tersebut mulai melandai.
Selain itu, pasar juga optimistis dengan kemajuan riset obat perawatan pasien yang terjangkit COVID-19 yang diproduksi oleh perusahaan biofarmasi AS, Gilead Science. "Sentimen positif ini bisa mendorong penguatan aset berisiko termasuk rupiah," kata Ariston.
Baca Juga: Gubernur BI: Rupiah Menguat karena Pelaku Pasar Optimistis terhadap BI