TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Duh! Gara-gara Corona 400 Karyawan Garuda Indonesia Rela Pensiun Dini 

Garuda juga tawarkan cuti di luar tanggungan

Ilustrasi. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 alias virus corona telah memukul PT Garuda Indonesia Tbk. Untuk tetap dapat bertahan di tengah pandemik, perusahaan penerbangan pelat merah ini telah melakukan beberapa inisiatif.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, ada beberapa kebijakan yang terpaksa diambil oleh perseroan. Salah satunya, emiten berkode saham GIAA ini menawarkan pensiun dini terhadap karyawannya. Menurut Irfan, saat ini sudah ada 400 karyawan yang menerima tawaran tersebut.

"Di dalam aturan diperbolehkan pegawai melakukan pensiun dini untuk mereka yang berusia di atas 45 tahun. Sampai saat ini hampir 400 orang yang bersedia," kata dia di Komisi VI DPR secara virtual, Selasa (14/7/2020).

Baca Juga: Bos Garuda: Gak Usah Kaget Kalau Ada Maskapai di Indonesia Bangkrut

1. Garuda menawarkan unpaid leave atau cuti di luar tanggungan

Ilustrasi penerbangan (IDN Times/Uni Lubis)

Irfan menyebut, pihaknya juga menawarkan unpaid leave alias cuti di luar tanggungan kepada 800 karyawan PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu). Dengan begitu, artinya karyawan tersebut tidak mendapat upah atau tunjangan selama cuti.

"Sebanyak 800 pegawai PKWT kita tawarkan dan mereka terima dalam status unpaid leave, karena kebutulan 800 pegawai PKWT ini punya asosiasi langsung dengan jumlah produksi kita yang menurun," ujarnya.

 

2. Garuda juga mempercepat kontrak pilot dan memotong gaji karyawan

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, Irfan Setiaputra. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Tidak hanya itu, Garuda juga melakukan percepatan kontrak terhadap penerbang atau pilot yang diistilahkan oleh perseroan dengan PKWT.

"Kita selesaikan lebih dini, kita bayarkan hak-haknya sekitar 135 orang," tuturnya.

Selain itu, manajemen juga memotong gaji karyawan sebesar 10-50 persen. Besarannya, kata Irfan, disesuaikan dengan jabatan masing-masing, semakin tinggi posisi orang tersebut maka semakin tinggi juga gaji yang dipotong.

Baca Juga: Garuda Indonesia Rancang Penerbangan Langsung ke Bali bagi Turis Asing

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya