Faktor-faktor Penyebab IHSG Babak Belur Sepanjang 2020 Versi OJK
IHSG sudah meninggalkan level 5.000
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Padang, IDN Times - Tahun ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tengah berada dalam tekanan. Secara year to date, IHSG sudah terkoreksi 22,28 persen. Pada hari ini (11/3) pun, IHSG ditutup melemah 5,01 persen ke level 4.895 atau meninggalkan level psikologis 5.000.
Deputi Komisioner Pengawasan Pasar Modal II OJK Fakhri Hilmi mengatakan, ada beberapa sentimen dalam negeri yang menyebabkan IHSG terpukul. "Di lokal ada 3 isu, " katanya, Kamis (11/3).
Lalu apa saja sentimen yang menyebabkan IHSG tertekan pada tahun ini?
Baca Juga: IHSG Babak Belur Imbas Pandemik COVID-19, Pasar Masih Akan Tertekan
1. Gegara virus corona masuk ke Indonesia
Menurutnya, penyebab utama IHSG melemah ialah virus corona baru atau COVID-19 ke Indonesia dari dalam negeri. Fakhri mengatakan perdagangan IHSG pada pagi hari sebelum Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengumumkan adanya dua orang yang terinfeksi virus corona, IHSG masih dibuka menguat.
Lalu, ketika Presiden mengumumkan hal itu, IHSG sesi kedua langsung ditutup melemah. Selanjutnya, kata Fakhri, IHSG terpukul saat investor mendengar pengumuman ada WNA di Bali yang meninggal akibat virus corona.
"Kemarin sebenarnya sampai pertengahan sesi kedua masih mix, naik turun. 0,1-0,2 begitu ada pengumuman bahwa ada yang meninggal turun lagi," ujarnya.
Baca Juga: IHSG Anjlok 5 Persen, Perdagangan Saham Ditutup Lebih Cepat